Berita

IMF/Net

Dunia

Sebelum Beri Pinjaman, IMF Desak Sri Lanka Perketat Kebijakan Moneter

SELASA, 26 APRIL 2022 | 10:44 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan sejumlah persyaratan bagi Sri Lanka yang tengah berusaha mendapatkan pinjaman utang di tengah krisis ekonomi parah yang dihadapinya.

Berbicara di konferensi pers pada Selasa (26/4), penjabat Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF, Anne-Marie Gulde-Wolf mengatakan pihaknya telah melakukan diskusi dengan Sri Lanka selama akhir pekan.

Menteri Keuangan Sri Lanka, Ali Sabry memang melakukan kunjungan ke Washington pada pekan lalu untuk berbicara dengan IMF, Bank Dunia, India, dan beberapa pihak lainnya demi mencari bantuan pembiayaan bagi negaranya.

Gulde-Wolf menyebut, Sri Lanka harus memperketat kebijakan moneter, menaikkan pajak, dan mengadopsi nilai tukar yang fleksibel agar bisa mengatasi krisis utangnya.

"Persyaratan untuk pinjaman dana memberikan kemajuan untuk keberlanjutan utang," ujarnya.

Ia mengatakan, Sri Lanka harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pendapatan pajak guna mengatasi kebutuhan pengeluaran kritis.

Menurut Reuters, Sri Lanka telah menangguhkan pembayaran sebagian dari utang luar negerinya yang mencapai 51 miliar dolar AS lantaran penurunan cadangan devisa.

"Kebijakan moneter harus diperketat untuk menjaga inflasi tetap terkendali. Kami melihat perlunya nilai tukar yang fleksibel," lanjut Gulde-Wolf.

Sejauh ini, belum diketahui berapa nilai pinjaman dana yang diajukan oleh Sri Lanka kepada IMF, dan berapa paket yang diberikan IMF pada negara tersebut.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya