Berita

Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar/Net

Politik

Abdul Fickar Hadjar: Kalau Ada Korupsinya, Kejagung Harus Telusuri Dugaan Fund Rising Tunda Pemilu di Kasus Mafia Migor

SENIN, 25 APRIL 2022 | 16:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kejaksaan Agung (Kejagung) diharapkan bisa menelusuri lebih jauh terkait dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang telah menjerat pejabat Kementerian Perdagangan dan sejumlah petinggi korporasi sawit.

Termasuk, adanya informasi terkait dugaan keterlibatan pihak-pihak yang menggalang dana (fund rising) menunda Pemilu 2024 sebagaimana diungkapkan Politikus PDIP Masinton Pasaribu.

Dengan catatan, harus dipastikan terlebih dahulu ada unsur korupsi yang terkait dengan perkara mafia minyak goreng tersebut.

Demikian disampaikan Pakar Hukum Pidana Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Senin (25/4).

"Kalau ada korupsinya ya (telusuri). Kejagung itu menjadi penyidik hanya pada perkara korupsi dan penyeludupan," kata Fickar.

Namun demikian, Fickar menilai, jika perkara mafia minyak goreng tersebut masuk dalam ranah politik akan sulit untuk diprediksi. Tetapi ranah politik itu akan menjadi persoalan hukum, apabila upaya-upaya yang dilakukan melawan hukum.

"Jika tidak ya menjadi sah saja," katanya.

"Kadang kadang "goal" tercipta dari tendangan bola dari luar lapangan, dan dianggap sah dalam permainan itu, karena tidak bisa dibuktikan ketidaksahannya," sambung Fickar.

Sebab, kata Fickar, Kejagung itu adalah penegak hukum dan tidak boleh masuk ke ranah politik.

"Kecuali diketahui ada tindakan tindakan yang melawan hukum," pungkasnya.

Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengaku mendapatkan informasi terkait dugaan adanya penggalangan dana atau fund rising untuk menunda Pemilu 2024 dalam kasus dugaan korupsi pemberian izin ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang telah menjerat pejabat Kementerian Perdagangan dan sejumlah petinggi korporasi sawit.

"Ya, ada informasi ke saya bahwa dia memberikan sinyalemen ya, menduga bahwa sebagian dari kelangkaan minyak goreng dan kemudian harganya dibikin mahal dan mereka mengutamakan ekspor karena kebutuhan fund rising untuk memelihara dan menunda pemilu itu," ungkap Masinton kepada wartawan usai diskusi publik bertajuk "Meneguhkan Trisakti Bungkarno VS Oligarki Kapitalis" di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (23/4).

Namun, Masinton enggan merinci lebih lanjut soal informasi yang diterimanya tersebut. Ia mengatakan, masih harus memverifikasi lebih lanjut dan berharap agar dugaan praktik culas terkait kasus izin ekspor CPO tersebut.

"Saya kan cuma diinformasikan, sebagai informasi, namanya informasi saya lagi ngecek-ngecek sana sini. Namanya informasi kan harus kita telaah, harus kita verifikasi. Tapi kan kita juga tidak boleh mengabaikan informasi tersebut," tegasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya