Berita

Presiden Prancis Emmanuele Macron saat pidato kemenangan, Minggu 24 April 2022/Net

Dunia

Macron Akui, Rakyat Memilihnya Hanya Agar Le Pen Tidak Memimpin Prancis

SENIN, 25 APRIL 2022 | 15:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pendukung Presiden Emmanuel Macron bersuka cita. Kandidatnya berhasil mengamankan kursinya untuk satu periode lagi. Namun, di tengah kegembiraan itu, baik pendukung maupun Mcaron sendiri, mengakui bahwa Macron akan menghadapi banyak tantangan ke depan.

Dalam pidato kemenangannya, Macron mengakui bahwa banyak orang yang memilihnya hanya karena agar Le Pen tidak terpilih. Seperti juga beberapa pengamat mengatakan; "Banyak orang Prancis memilihnya hanya untuk memblokir sayap kanan agar tidak memerintah negara itu dan tidak mendukung programnya.

"Teman-teman, kita harus bermurah hati dan saling menghargai,  karena negara kita dipenuhi dengan begitu banyak keraguan dan begitu banyak perpecahan," kata Macron dalam pidato kemenangannya.


Pria berusia 44 tahun itu bertekad akan menjalankan masa lima tahun ke depannya dengan "ambisi dan niat baik". Ia berjanji tidak meninggalkan siapa pun. Ia bersumpah untuk memimpin Prancis melalui tahun-tahun "bersejarah" yang akan datang setelah terpilih kembali.

“Saya bukan calon dari satu faksi lagi, tetapi presiden untuk kita semua,” kata Macron, berbicara kepada para pendukungnya di luar Menara Eiffel tak lama setelah pengumuman kemenangannya.

Prancis perlu bersatu untuk menghadapi tantangan yang jauh lebih berat.

"Tahun-tahun mendatang tidak akan mudah," katanya. “Tapi itu menjadi sejarah/ Dan bersama-sama, kita akan menulisnya untuk generasi kita,” katanya.

Mengenai aksi protes yang terjadi ketika perhitungan suara menunjukkan kemenangan bagi dirinya, Macron berujar bahwa ia sangat paham sebagian penduduk kecewa karena kekalahan Le Pen.

“Saya tahu untuk sejumlah rekan senegara kita yang telah memilih sayap kanan hari ini, kemarahan dan ketidaksepakatan dirasakan pada hari ini. Mengenai adanya aksi protes, iItu adalah tanggung jawab saya dan orang-orang di sekitar saya,” kata Macron.

Pemilihan presiden Prancis berlangsung saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki bulan ketiga. Macron unggul dengan 58 persen suara, sementara Le Pen mendapat 41 persen suara.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya