Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Anggotanya Ditangkap Separatis di Ukraina, OSCE: Tuduhan Spionase Sangat Tercela

SENIN, 25 APRIL 2022 | 14:26 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kabar mengenai ditangkapnya beberapa anggota misi nasional Ukraina pada Minggu (24/4) dan sebagian menghilang, menjadi perhatian Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE). Badan keamanan terbesar di dunia itu mengatakan "sangat prihatin".

Laporan menyebutkan anggota Ukraina telah ditangkap di wilayah separatis pro-Rusia di timur negara itu oleh separatis Luhansk.

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, OSCE telah mengevakuasi para staf. Namun, beberapa tetap tinggal untuk beberapa urusan. Mereka yang tinggal telah diserang dan ditangkap separatis Luhansk.   


"OSCE sangat prihatin bahwa sejumlah anggota misi nasional @OSCE_SMM telah dirampas kebebasannya di Donetsk dan Lugansk," kata organisasi itu dalan cuitannya, pada Minggu Minggu.

Mereka yang ditangkap telah dirampas kebebasannya. OSCE berupaya untuk menggunakan semua saluran yang tersedia untuk terus memantau kondisi para anggota.

Dalam pernyataannya, dnas keamanan separatis Lugansk mengatakan bulan ini mereka telah menangkap dua anggota misi OSCE, seperti laporan TASS.

Salah satu dari mereka mengaku telah memberi informasi militer kepada pihak Ukraina.

Kantor kejaksaan separatis Donetsk mengkonfirmasi bahwa dia telah membuka penyelidikan spionase terhadap beberapa pegawai OSCE yang dicurigai telah mengumpulkan dan mengirimkan "informasi yang merupakan rahasia negara" ke dinas rahasia Ukraina.

Duta besar AS untuk OSCE, Michael Carpenter, telah melayangkan permohonannya agar semua yang ditangkap segera dibebaskan. Mengatakan bahwa tuduhan spionase terhadap anggota OSCE adalah tercela.

“Kebohongan Rusia yang mengklaim staf @OSCE_SMM Ukraina memata-matai pemerintah Ukraina adalah tercela,” katanya di Twitter.

“Staf dengan setia dan tidak memihak melayani @OSCE. Setiap staf yang ditahan harus segera dibebaskan dan akan dimintai pertanggungjawaban atas segala kerugian yang mereka derita," ujar Duta Besar.

Rusia telah membatalkan perpanjangan misi anggota pengamat internasional OSCE di Ukraina, yang berarti mereka harus meninggalkan Ukraina pada akhir April.

OSCE yang berbasis di Wina memiliki 57 negara anggota di tiga benua, ermasuk Rusia, Ukraina dan Amerika Serikat. 

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya