Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Meski Ada Sanksi, Prancis dan Jerman Nyatanya Jual Banyak Senjata ke Rusia

MINGGU, 24 APRIL 2022 | 15:19 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Terlepas dari sanksi yang diberlakukan oleh Uni Eropa, dua negara anggotanya, Prancis dan Jerman, dilaporkan terus melakukan transaksi jual beli senjata ke Rusia dari 2015 hingga 2020.

Dokumen analisis Uni Eropa yang dirilis oleh The Telegraph menunjukkan, Prancis dan Jerman telah menjual senjata dengan total nilai 273 juta euro ke Rusia selama periode tersebut.

Senjata-senjata tersebut juga digunakan oleh Rusia dalam operasi militernya ke Ukraina saat ini.

Mengutip savunmasanayist.com, peralatan militer yang dijual ke Rusia oleh negara-negara Uni Eropa termasuk bom, rudal, roket, dan meriam.

Tercatat bahwa penjualan terus berlanjut meskipun sanksi Uni Eropa diberlakukan setelah aneksasi ilegal Rusia atas Krimea pada tahun 2014.

Menurut sebuah laporan oleh Komisi Eropa, setidaknya 10 negara anggota Uni Eropa telah menjual senjata senilai 350 juta euro ke Rusia yang melanggar sanksi.

Sedangkan perusahaan pertahanan Prancis dan Jerman bertanggung jawab atas 78 persen dari total penjualan ini.

Jermen berdalih senjata yang dijualnya hanya untuk penggunaan sipil.

Prancis sendiri telah menyetujui total 76 lisensi ekspor dan menandatangani penjualan senjata ke Rusia seharga 152 juta euro.

Selain bom, rudal, dan torpedo, perusahaan-perusahaan di industri pertahanan Prancis telah memasok kamera pencitraan termal ke lebih dari 1.000 tank Rusia. Pada saat yang sama, sistem navigasi untuk jet tempur dan helikopter serang dikirimkan.

Menurut sebuah studi oleh situs berita investigasi Prancis, Disclose NGO, perusahaan pertahanan Prancis seperti Thales dan Safran termasuk di antara perusahaan yang menjual senjata paling banyak ke Rusia.

Thales dan Safran dikatakan menjual kamera pencitraan termal untuk tank, navigasi, dan detektor inframerah untuk jet tempur dan helikopter.

Prancis bahkan berencana untuk terus menjual dua kapal pendarat kelas Mistral ke Rusia hingga 2015, tetapi penjualan itu dibatalkan karena tekanan dari Amerika Serikat (AS) dan mitra Eropa. Namun, pemerintahan Presiden Emmanuel Macron terus mempertahankan penjualan.

Menurut laporan Komisi Eropa, negara-negara Uni Eropa telah menjual senjata dan amunisi ke Rusia senilai 39 juta euro pada tahun 2021, sebagai berikut: Prancis (152 juta euro), Jerman (121,8 juta euro), Italia (22,4 juta euro), Austria (18,5 juta euro), Bulgaria (16,5 juta euro), Republik Ceko (14,3 juta euro), dan Inggris (2,4 juta euro).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya