Berita

Mayor Jenderal Terry A. Wolff berpidato di Divisi Lapis Baja 1 AS, 2011/Net

Dunia

AS Tunjuk Veteran Perang Irak Jadi Koordinator Pengiriman Besar-besaran Senjata ke Ukraina

SABTU, 23 APRIL 2022 | 12:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Untuk mengoptimalkan proses pengiriman senjata ke Ukraian, Amerika telah menunjuk perencana kebijakan veteran Pentagon, Terry Wolff, sebagai koordinator.

Penunjukkan jenderal yang sebelumnya bertugas mengawasi bantuan Washington untuk militan di Suriah itu diumumkan Gedung Putih pada Jumat (22/4) waktu setempat.

Penunjukan Wolff datang setelah sekelompok senator mendesak Presiden Joe Biden untuk menempatkan seseorang yang bertanggung jawab atas program tersebut.

"Wolff baru-baru ini bergabung dengan Dewan Keamanan Nasional (NSC)," kata seorang juru bicara kepada wartawan pada hari Jumat, mencatat pengalaman pensiunan jenderal bintang tiga sebelumnya dengan badan Gedung Putih, serta Departemen Luar Negeri, Pentagon dan Staf Gabungan.

Seorang perwira lapis baja dengan pelatihan, Wolff menghabiskan hampir satu dekade di Jerman dan melakukan tiga tur di Irak antara tahun 2003 dan 2010, termasuk dengan Tim Pelatihan Bantuan Militer Koalisi. Penugasan terakhirnya sebelum pensiun pada Februari 2014 adalah sebagai direktur rencana strategis dan kebijakan (J-5) Staf Gabungan, selama lebih dari dua tahun.

Wolff kemudian bergabung dengan Pusat Studi Strategis Asia Selatan Dekat ( NESA ), sebuah organisasi di Universitas Pertahanan Nasional, tetapi mengambil cuti panjang pada November 2015 untuk melayani pemerintahan Obama sebagai wakil utusan khusus untuk Koalisi Global untuk Melawan ISIL (alias Negara Islam, ISIS).

“Pengalamannya sebagai wakil Koalisi Kekalahan [IS] akan luar biasa dalam memastikan koalisi ini mempertahankan momentum,” kata seorang pejabat kepada CNN.

Kabar pengangkatannya datang sehari setelah Biden mengumumkan dia akan mengirim lagi 800 juta dolar AS senjata dan amunisi ke Ukraina, termasuk 72 artileri yang ditarik untuk melengkapi 18 yang dikirim sebelumnya.

"Ini hampir menghabiskan otorisasi kongres untuk 3,5 miliar dolar AS senjata dari inventaris Amerika," kata Gedung Putih pada hari Jumat, menambahkan bahwa Biden akan meminta dana tambahan minggu depan.

Rusia telah mengatakan kepada AS dan sekutunya bahwa setiap pengiriman senjata ke Kiev akan menjadi sasaran penghancuran, dan pekan lalu mengirim catatan diplomatik ke Washington yang memperingatkan "konsekuensi yang tidak dapat diprediksi " jika pengiriman berlanjut.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan akhirnya pengakuan Moskow atas republik Donbas di Donetsk dan Lugansk. Protokol Minsk yang ditengahi Jerman dan Prancis dirancang untuk memberikan status khusus kepada wilayah-wilayah yang memisahkan diri di dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya