Berita

Presiden Joko Widodo saat resmikan holding Defend ID/Repro

Politik

Sudah Tepat Dibentuk Defend ID, Beni Sukadis: Produk Alutsista Indonesia Tak Kalah dengan Produk Global

JUMAT, 22 APRIL 2022 | 22:44 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Langkah Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Pertahanan yang membuat holding perusahaan BUMN pertahanan melalui Defence Industry Indonesia atau Defend ID patut diacungi jempol. Pembentukan holding itu sangat positif untuk konsolidasi industri pertahanan Nasional.

Pengamat militer, Beni Sukadis mengatakan, holding itu sangat penting agar ekosistem pertahanan nasional dapat terbentuk, dan berjalan konsistensi.

Menurutnya, komitmen serius pemerintah dalam melakukan pembelian alutsista melalui perusahaan BUMN pertahanan sudah tepat. Tujuannya, agar ada kebijakan yang berkelanjutan.

"Jangan ganti rejim ganti kebijakan, sehingga upaya pembelian alutsista dari BUMN untuk memenuhi kebutuhan TNI, Polri ataupun dalam negeri menjadi terhambat," kata Beni Sukadis kepada wartawan, Jumat (22/4).

"Konsistensi dan komitmen untuk menumbuhkan industri pertahanan dalam Negeri melalui BUMN pertahanan sangat vital," imbuhnya.

Diakui Beni, saat ini dengan UU 16/2012 tentang Industri Pertahanan sudah mengamanahkan pemenuhan suku cadang dalam negeri (TKDN) harus bisa mencapai 35 persen dalam jangka waktu tertentu sebagai bagian dari kebijakan offset atau imbal dagang.

"Komitmen dalam aturan ini harus dijalani secara konsekuen dengan membuatkan roadmap industri pertahanan," ujarnya.

Saat ini, lanjut Benu, belanja alutsista pemerintah Indonesia hanya berkisar Rp 2 triliun hingga Rp 3 triliun. Jumlah tersebut masih jauh di bawah ideal dari kebutuhan belanja alutsista yang bisa mencapai Rp 12 triliun.

Beni percaya, dengan kewajiban TKDN 35 persen dalam jangka waktu tertentu ini akan meningkatkan kapasitas produksi dari industri pertahanan dalam negeri.

Menurutnya, produksi BUMN pertahanan Indonesia dinilai tidak kalah dengan produsen alutsista global. Banyak produk unggulan dari PT Pindad yang sudah diakui dunia.

"Alutsista produksi Pindad yang sudah mendunia seperti senjata serbu SS2, kendaraan pengangkut personel (APC) Anoa. Produk unggulan seperti ini harus menjadi prioritas untuk memenuhi alutsista TNI-Polri," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya