Berita

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price/Net

Dunia

AS: Kemenangan Rusia di Mariupol adalah Kabar Bohong

JUMAT, 22 APRIL 2022 | 08:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Klaim Presiden Vladimir Putin bahwa pasukan Rusia berhasil mengambil alih kendali atas Kota Mariupol di Ukraina dicemooh Pemerintah Amerika Serikat.

Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (21/4), juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price bahkan menyebut klaim putin lebih sebagai sebuah disinformasi.

“Yang kami pahami adalah pasukan Ukraina terus bertahan. Ada banyak alasan untuk percaya bahwa pertunjukan Presiden Putin dan menteri pertahanannya untuk media yang kami lihat dalam beberapa jam terakhir lebih banyak disinformasinya,"  kata Price dalam jumpa pers, seperti dikutip dari AFP, Jumat (22/4).


Sejak awal perang Rusia di Ukraina pada 24 Februari, Washington menuduh Moskow meluncurkan “kampanye disinformasi” yang digunakannya untuk menciptakan dalih palsu untuk membenarkan tindakannya dan memutar propaganda serta narasi yang menyimpang dari peristiwa nyata di lapangan.

Putin pada Kamis mengklaim kemenangan Rusia di Mariupol dan membatalkan operasi untuk menyerbu pabrik baja Azovstal, benteng utama Ukraina yang tersisa di kota pelabuhan yang terkepung itu.

Mariupol telah dibombardir tanpa henti selama berminggu-minggu. Ini adalah target strategis bagi Rusia yang akan memungkinkan Moskow untuk membangun kendali atas wilayah yang menghubungkan Donbas di tenggara Ukraina untuk mencaplok Krimea.

Pasukan Rusia baru-baru ini memfokuskan serangan mereka di kota pelabuhan di pabrik baja Azovstal, tempat ribuan tentara dan warga sipil mencari perlindungan.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu sebelumnya mengatakan pasukan Moskow akan sanggup menguasai pabrik hanya dalam waktu tiga sampai empat hari.

Tapi Putin membatalkan serangan itu.

“Dalam hal ini, kita perlu memikirkan - maksud saya, kita selalu perlu memikirkannya, tetapi khususnya dalam kasus ini - kita perlu berpikir tentang melestarikan kehidupan dan kesehatan prajurit dan perwira kita. Tidak ada alasan untuk menembus jalur bawah tanah ini dan di bawah fasilitas industri ini,” kata Putin seperti dilaporkan TASS.

Dia memerintahkan agar pabrik itu "diblokir sehingga bahkan seekor lalat pun tidak bisa masuk atau keluar," dan orang-orang Ukraina di dalamnya ditawarkan untuk meletakkan senjata mereka sebagai imbalan amnesti.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya