Berita

Kanselir Jerman Olaf Scholz /Net

Dunia

Berselisih Soal Pengiriman Senjata, Scholz Mendapat Kecaman dari Ukraina

KAMIS, 21 APRIL 2022 | 15:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jerman tetap pada komitmennya untuk tidak mengirim senjata berat ke Ukraina. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan hal itu berulang kali, hal yang kemudian membuat ia berada di bawah tekanan sesama anggota NATO dan UE, termasuk dari Ukraina.

Ukraina mengeluarkan kritikan kerasnya, menyalahkan kurangnya kepemimpinan Scholz untuk konflik di Ukraina.

"Kanselir telah gagal mengambil tindakan nyata yang cukup," kata mereka


Jerman, di bawah perintah Scholz telah mengirim senjata pertahanan ke Ukraina dan mengumumkan bantuan militer tambahan dalam beberapa pekan terakhir. Namun, dia menolak mengirim senjata berat. Ini membuat Jerman semakin tidak sejalan dengan dua sekutunya itu.

Duta besar Ukraina untuk Jerman, Andriy Melnyk, sebelumnya telah begitu antutias menyampaikan dengan harapannya bahwa Scholf akan memasok banyak senjata lagi.

"Kami percaya bahwa Bundeswehr (tentara Jerman) akan mampu memasok kami dengan senjata yang kami butuhkan saat ini. Kami tidak tahu mengapa ini tidak terjadi."

Jenderal Angkatan Darat Markus Laubenthal mengatakan Bundeswehr sama sekali tidak dalam posisi untuk mengirim senjata yang diinginkan Ukraina. Pengiriman senjata akan mengingkari komitmen Jerma terhadap pengiriman senjata ke wilayah konflik.

Kanselir juga mengatakan dalam pidatonya pada Selasa malam bahwa Jerman tidak ingin "berjalan sendiri" dan mengirim senjata berat tanpa dukungan sekutunya.

Tetapi dengan AS, Kanada, Inggris, Belanda, dan lainnya semuanya meningkatkan pengiriman mereka dalam beberapa hari terakhir, surat kabar Die Welt mengatakan "posisi pemerintah Jerman semakin menjadi kasus untuk melakukannya sendiri" ke arah lain.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya