Berita

Ketua Umum Dewan DPP GMNI, Arjuna Putra Aldino/RMOL

Politik

GMNI: Gerakan Mahasiswa Harus Jadi Gerakan Moral, Bukan Meraih Kekuasaan

KAMIS, 21 APRIL 2022 | 04:35 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), Arjuna Putra Aldino mengungkapkan bahwa gerakan mahasiswa harus kembali menempatkan diri sebagai gerakan moral (moral force).

Menurut Arjuna, gerakan moral yang dimaksudkan yakni melakukan refleksi kritis atas kondisi bangsa yang terjadi saat ini. Pandangan Arjuna, bangsa ini memang membutuhkan peran dan kontribusi mahasiswa untuk melihat masalah bangsa dengan perspektif yang lebih objektif.

“Nafas gerakan mahasiswa adalah menjadi moral force, dengan melakukan refleksi kritis atas kondisi bangsa yang terjadi akhir-akhir ini. Tugasnya adalah warisan sejarah untuk meluruskan jalannya pemerintahan," tutur Arjuna dalam agenda Talkshow Partai Gelora yang diselenggarakan pada Rabu (20/04). 

Arjuna juga menambahkan gerakan mahasiswa harus menggunakan kekuatan pengetahuan (power of knowledge). Tujuannya, untuk membedah masalah bangsa secara holistik dan komprehensif.

Kata Arjuna, dengan menemukan masalah pokok atau problem fundamental, maka mahasiswa tidak terjebak arus di luar dirinya yang rawan diboncengi oleh kelompok kepentingan.

“Dengan the power of knowledge gerakan mahasiswa mencoba menyajikan masalah secara fundamental dengan perspektif yang holistik dan komprehensif. Sehingga bisa menghindarkan diri dari arus yang diciptakan oleh kelompok kepentingan," tambah Arjuna

Dalam pandangan Arjuna, masalah fundamental bangsa ini adalah struktur ekonomi-politik yang tidak adil seperti konsesi bisnis yang dikeluarkan oleh negara selama bertahun-tahun tidak memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat.

Bahkan, kata Arjuna, konsesi bisnis yang terjadi sejak puluhan tahun lalu itu telah memperlemah peran negara.

Bukan hanya itu, Arjuna juga melihat sejumlah masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Contohnya, minyak goreng. Dimana hulu perkebunan sawit dikuasasi oleh segelintir korporasi.

“Masalah pokok bangsa ini adalah tatanan ekonomi-politik yang tidak adil. Hal ini terjadi pada masalah harga kenaikan minyak goreng dimana HGU perkebunan sawit dikuasasi oleh segelintir korporasi. Ini memperlemah peran negara, tidak boleh diteruskan, harus diinstal ulang," tutur Arjuna

Arjuna juga mengingatkan gerakan mahasiswa tidak boleh terjebak pada politik praktis, terlibat dalam dongkel-mendongkel kekuasaan.

Ia berpendapat bahwa arah gerakan mahasiswa harus ditujukan untuk menyemai kesadaran kritis masyarakat dan membenahi masalah yang menimpa bangsa serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh masyarakat.

Ia tidak sepakat jikwa gerakan mahasiswa hanya menjadi kayu bakar di tengah percaturan politik nasional. Sebab,  gerakan mahasiswa bertujuan semata-mata untuk melakukan kontrol politik dengan memegang teguh prinsip-prinsip universal seperti keadilan sosial, kemanusiaan dan perimbangan kekuasaan.

“Gerakan mahasiswa bukan ditujukan untuk meraih kekuasaan, kita tidak boleh terlibat dalam upaya dongkel-mendongkel kekuasaan. Itu sudah politik praktis. Gerakan kita harus ditujukan untuk melakukan kontrol politik, untuk mengawal rasa keadilan masyarakat,"  papar Arjuna.

Selain itu, Arjuna juga meminta partai politik sebagai lembaga yang didirikan untuk mengakselerasi suara rakyat tidak boleh hanya berfikir semata-mata transaksi kekuasaan. Namun juga harus ikut andil memberi alternatif untuk menyelesaikan kesulitan-kesulitan sosial ekonomi yang sedang menimpa masyarakat akhir-akhir ini.

“Kami meminta partai politik juga melakukan perannya sebagai lembaga artikulator suara rakyat. Jangan sampai hanya sibuk bicara penundaan Pemilu, berfikir lima tahunan. Dan terjebak pada logika berebut kursi kekuasaan," pungkas Arjuna.

Hadir pula sebagai narasumber Rocky Gerung dan Abdul Musawir Yahya, Ketua Umum PP IMM serta Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora sebagai opening speech.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya