Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tolak Gagasan Gencatan Senjata Selama Paskah, Rusia: Itu Hanya Memberikan Kesempatan Mempersenjatai Ukraina

RABU, 20 APRIL 2022 | 15:14 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Permintaan gencatan senjata yang diajukan PBB disikapi oleh Rusia dengan dingin. Wakil duta besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, bahwa mengatakan permintaan gencatan senjata itu tidak tulus.

"Itu hanya akal-akalan untuk memberikan kesempatan bagi Barat mempersenjatai tentara Ukraina," katanya, mengatakan kepada Dewan Keamanan, Selasa (19/4).

"Dalam praktiknya, mereka hanya menunjukkan aspirasi untuk memberikan ruang bernapas bagi nasionalis Kiev untuk berkumpul kembali dan menerima lebih banyak drone, lebih banyak rudal antitank, dan lebih banyak lagi senjata lainnya seperti MANPADS," katanya, seperti dilaporkan The New York Times.


MANPADS mengacu pada sistem pertahanan udara portabel.

PBB mwnyatakan keprihatinannya karena perang masih berlangsung sementara sebagian umat sedang merayakan Pekan Suci menjalenag Paskah. Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mendesak agarf segera melakukan gencatan senjata, paling tidak untuk saat ini selama empat hari yang dimulaipada Kamis (20/4). Saat itu juga bisa digunakan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan dan evakuasi.

Guterres mengatakan pada Selasa pagi (19/4) bahwa lebih dari 12 juta orang di Ukraina membutuhkan bantuan kemanusiaan. Dia memperkirakan jumlah itu akan meningkat menjadi 15,7 juta, sekitar 40 persen dari semua warga Ukraina yang tersisa di negara itu.

"Masyarakat mmebutuhkan obat-obatan dan makanan,: kata Guterres.

Warga sipil, termasuk anak-anak, tetap terperangkap di wilayah timur Donbas, tempat pasukan Rusia memulai serangan barunya. Wilayah yang selama delapan tahun menjadi perkara bagi dua negara.

Penolakan Rusia juga datang setelah kepala Dewan Gereja Dunia menghubungi Patriark Kirill Moskow, mendesaknya untuk menggunakan otoritas agamanya sebagai kepala Gereja Ortodoks Rusia untuk menyerukan gencatan senjata saat umat Kristen Ortodoks merayakan Paskah akhir pekan ini.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya