Berita

Berita berjalan menunjukkan adanya serangan China di Taipei/Net

Dunia

Keliru Beritakan Serangan China, TV Taiwan Minta Warga Tidak Panik

RABU, 20 APRIL 2022 | 13:48 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Publik Taiwan dibuat heboh dengan laporan keliru dari sebuah stasiun televisi pemerintah, Chinese Television System, yang menyebut China melakukan serangan ke Taipei selama siaran langsung pada Rabu pagi (20/4).

Laporan tersebut muncul sebagai running text atau berita berjalan di bawah layar yang menyebut kapal militer dan infrastruktur penting di dekat Taipei terkena rudal China.

Di dalamnya muncul pesan seperti "perang bisa pecah". Sementara stasiun kereta api utama di Taipei dilaporkan sudah dibakar oleh agen-agen China, dan Presiden Tsai Ing-wen menyatakan keadaan darurat.

Sesaat setelah berita itu memicu kehebohan, Chinese Television System memberikan klarifikasi dan meminta maaf.

"Warga, tolong jangan terlalu panik. Dengan ini kami mengklarifikasi informasi dan meminta maaf," kata seorang pembawa berita pada pukul 10 pagi.

Dia mengatakan peringatan itu dimaksudkan untuk latihan dengan Pemadam Kebakaran di New Taipei City pada Selasa (19/4) tetapi secara keliru ditampilkan pada hari Rabu pagi karena kesalahan teknis.

Sejauh ini, Reuters menyebut tidak ada tanda-tanda kepanikan di Taipei setelah buletin yang tidak disengaja itu.

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Sedangkan Taiwan memiliki pemerintahannya sendiri.

Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak Rusia menginvasi Ukraina, waspada terhadap China yang melakukan langkah serupa.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Produksi Film Porno, Siskaeee Cs Segera Disidang

Rabu, 22 Mei 2024 | 13:49

Panglima TNI Diminta Tarik Anggota Puspom dari Kejagung

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:58

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

Pj Gubernur Jabar Optimistis Polisi Mampu Usut Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Kamis, 23 Mei 2024 | 06:48

UPDATE

Mulai 2027, Kolombia Larang Adu Banteng

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:49

Transisi Energi, Pertamina Hulu Rokan Manfaatkan PLTS Terbesar di Indonesia

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:45

Korban Kasus Penggelapan Memohon Hakim MA Kabulkan Kasasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:42

Umat Diajak Rencanakan Haji di Usia Muda

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:36

Partai Buruh Tolak Program Tapera Dijalankan

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:25

Denmark Tolak Akui Negara Palestina

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:09

Fantastis, Kerugian Negara Kasus Korupsi Timah Naik Jadi Rp300 T

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:08

Sambut Pilkada, PP Pemuda Katolik Siap Aktivasi Desk Orkestrasi

Rabu, 29 Mei 2024 | 13:01

Ratusan Juta Uang Kementan Ngalir ke Nasdem

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:59

UKT Batal Naik Setelah Diprotes, Bukti Koordinasi Pemerintah Buruk

Rabu, 29 Mei 2024 | 12:48

Selengkapnya