Berita

Kondisi Demonstrasi sebelum penembakan di kota Rambukkana, Sri Lanka, Selasa (19/4)/Net

Dunia

Ditembak Polisi, Pembubaran Demo di Rambukkana, Sri Lanka Tewaskan 1 Orang

RABU, 20 APRIL 2022 | 02:37 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Polisi Sri Lanka telah menembakkan peluru tajam untuk membubarkan pengunjuk rasa di wilayah Kota Rambukkana. Akibatnya, satu orang tewas dan belasan orang lainnya terluka.

Saat ini Sri Langka sedang encari bantuan keuangan cepat dari Dana Moneter Internasional (IMF) untuk meredakan krisis ekonomi yang memburuk.

Dilaporkan oleh otoritas kesehatan dan media lokal pada Selasa (19/4), pada kejadian bentrok antar polisi dengan pengunjuk rasa, dinyatakan satu orang tewas dan sekitar 10 lainnya terluka.

Tembakan dilakukan polisi karena warga Sri Lanka memprotes kenaikan harga bahan bakar dan kesengsaraan hidup lainnya.

Video dari tempat kejadian muncul, menunjukkan pengunjuk rasa membawa mereka yang terluka rumah sakit. Para demonstran menuduh polisi bersalah.

Akibatnya, para pengunjuk rasa mengepung Kantor Polisi Rambukkana dan melemparkan batu ke arahnya setelah korban sudah dirawat di rumah sakit terdekat.

Sebelum menembakkan peluru tajam, Polisi menggunakan gas air mata pada para pengunjuk rasa pada sore hari untuk membubarkan mereka setelah mereka melakukan protes selama 15 jam atas kenaikan harga bahan bakar.

Kini, Jam malam Polisi telah diberlakukan oleh Divisi Polisi Rambukkana hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Polisi meminta masyarakat di kawasan Rambukkana untuk tetap berada di dalam rumah selama jam malam.

Sri Lanka berada di tengah-tengah krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaannya tahun 1948, dengan persediaan makanan, bahan bakar, gas, dan obat-obatan terbatas dan harga produk-produk penting melonjak.

Tentara ditempatkan di pompa bensin untuk menenangkan konsumen yang mengantri berjam-jam di bawah terik matahari untuk mengisi tangki mereka, dan toko-toko terpaksa tutup karena mereka tidak dapat menjalankan lemari es, AC, atau kipas angin. Penantian bahkan telah mengakibatkan kematian beberapa orang.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya