Berita

Kandidat CRNT, Jose Ramos Horta saat melakukan pemilu di pinggiran Dili, Selasa (19/4) /Net

Dunia

Hasil Survei Pilpres Putaran Kedua Timor Leste Unggulkan Jose Ramos-Horta

SELASA, 19 APRIL 2022 | 22:03 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Hasil survei voting pilpres Timor Leste dalam putaran kedua diperkirakan Jose Ramos-Horta unggul.

Pemenang Nobel dan mantan presiden Timor Leste ini telah menerima 46,5 persen suara pada putaran pertama bulan lalu dan hanya membutuhkan 30.000 suara tambahan untuk mengamankan mayoritas.

Penghitungan suara awal diharapkan akan selesai pada Selasa malam (19/4).


Dalam pertarungan ini, Ramos-Horta, yang juga sedang menjabat sebagai perdana menteri dan menteri luar negeri, melawan presiden petahana, Francisco "Lu Olo" Guterres, tokoh perlawanan terkenal lainnya yang mengumpulkan 22,1 persen di putaran pertama.


Seusai melakukan voting di pinggiran Dili, Ramos-Horta mengatakan dia sangat yakin akan menang, tetapi akan menerima hasil apa pun.

Sementara, Lu Olo, juga menegaskan komitmen yang sama dengan Ramos-Horta yakni menerima hasil dengan apa adanya.

"Ini demokrasi dan saya selalu bilang (jika menang atau kalah) harus bermartabat," ujar Lu Olo, dikutip oleh Reuters.

Dikatakan bahwa akan terjadinya perpecahan politik dalam pilpres kali ini. Ramos-Horta, menyatakan bahwa Ia dapat menggunakan kekuasaan presiden untuk membubarkan parlemen dan menyerukan pemilihan parlemen dini jika dirinya menang.

Ramos-Horta mengatakan bangsanya dapat mengharapkan "gempa politik" jika dirinya terpilih.

Ramos-Horta mengatakan dia merasa terdorong untuk mencalonkan dirinya sebagai presiden, setelah Lu Olo yang berusia 67 tahun menolak untuk bersumpah di lebih dari setengah lusin menteri Partai Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor (CNRT), setelah pemilihan 2018 karena penyelidikan atas perilaku mereka, termasuk dugaan korupsi.

Penolakan tersebut memicu gaduhnya suasana politik yang sedang berlangsung.

Damien Kingsbury, seorang ahli Timor Timur dan profesor emeritus di Universitas Deakin Australia, mengatakan pembubaran parlemen dapat memperkenalkan tingkat ketidakstabilan kembali ke dalam sistem politik Timor.

Negara setengah pulau berpenduduk 1,3 juta jiwa itu dalam beberapa tahun terakhir bergulat dengan ketidakstabilan politik dan kebutuhan untuk mendiversifikasi ekonominya dari penjualan minyak dan gas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya