Berita

Vaclav Klaus/Net

Dunia

Mantan Pemimpin Ceko: Sebenarnya Ini adalah Konflik antara Rusia dan Barat, Ukraina Hanya Objek

SELASA, 19 APRIL 2022 | 10:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Langkah negara-negara Barat untuk mengirim senjata ke Ukraina dianggap keliru oleh mantan Presiden Ceko, Vaclav Klaus.

Lewat opini yang disampaikannya dalam tulisan yang dimuat di situs berita iDNES, Klaus mengatakan, alih-alih mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, Barat harusnya fokus pada upaya untuk menyelesaikan konflik Ukraina melalui cara-cara damai.

“Perang di Ukraina telah berlangsung selama tujuh minggu. Orang-orang sekarat,” tulis Klaus dalam opininya, seperti dikutip dari RT, Senin (18/4).

“Namun, tidak ada pembicaraan damai yang serius yang terjadi. Sebaliknya. Alih-alih seruan untuk negosiasi semacam itu, kami mendengar seruan perang dan laporan tentang peningkatan pasokan senjata modern (ke Ukraina)," ujarnya.

Klaus, yang memimpin Republik Ceko antara 2003 dan 2013 dan juga sebelumnya menjabat dua periode sebagai perdana menteri, mengatakan bahwa konflik antara Rusia dan Ukraina sebenarnya terkait hubungan yang bermasalah antara Moskow dan Barat.

"Bukankah itu sebenarnya konflik antara Barat dan Rusia, di mana Ukraina adalah objek yang tidak menguntungkan, meskipun nyaman?" tulisnya.

“Barat dan Rusia harus duduk di meja perundingan sesegera mungkin," katanya, seraya menyarankan bahwa AS, UE dan China harus berpartisipasi dalam pembicaraan.

Opini Klaus datang saat negara-negara anggota NATO mengirim senjata ke Ukraina, mulai dari rudal anti-tank dan anti-pesawat hingga kendaraan lapis baja dan drone kamikaze. Banyak negara Barat, termasuk anggota UE, memberlakukan sanksi besar-besaran terhadap Moskow, dengan beberapa menyerukan larangan impor minyak dan gas dari Rusia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya