Berita

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa/Net

Dunia

Rajapaksa Lantik 17 Menteri Kabinet Baru Sri Lanka, Janji Kembalikan Sri Lanka ke Jalan yang Benar

SENIN, 18 APRIL 2022 | 23:55 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa telah mengumumkan 17 penunjukan menteri baru, dan kali ini tidak mengangkat keluarganya sendiri dalam kabinet barunya.

Ia kemudian menyatakan penyesalannya atas penanganan terhadap krisis ekonomi yang menghancurkan yang telah menyebabkan protes yang meluas.

Dalam pidatonya di depan kabinet barunya pada Senin (18/4), Rajapaksa mengatakan negara itu seharusnya mencari bantuan dari IMF lebih cepat, seperti yang didesak oleh partai-partai oposisi dan para ahli.

"Saya percaya bahwa kita seharusnya mengikuti program dengan Dana Moneter Internasional lebih awal," ujarnya, dikutip oleh Reuters.

"Hari ini, orang-orang berada di bawah tekanan besar akibat krisis ekonomi ini. Saya sangat menyesali situasi ini," tambahnya.

Pada kabinet baru ini hanya lima anggota kabinet sebelumnya yang dilantik lagi, sementara sebagian besar portofolio lainnya dialokasikan untuk anggota partai yang berkuasa di Sri Lanka, Podujana Peramuna.

Presiden Gotabaya Rajapaksa dan kakak laki-lakinya, Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa, akan tetap bertahan meskipun ada tuntutan dari pengunjuk rasa dan oposisi agar mereka mundur.

Di antara mereka yang tidak diangkat kembali dari kabinet sebelumnya adalah dua saudara presiden, Basil dan Chamal, dan putra Perdana Menteri Namal.

Presiden mengatakan dia akan mencari solusi untuk masalah Sri Lanka, termasuk melalui kemungkinan perubahan konstitusi.

"Saya siap untuk memberikan dukungan penuh saya kepada Parlemen setiap saat," ujar Rajapaksa.

Dia juga mengatakan bahwa keputusan tahun lalu untuk melarang semua pupuk kimia, adalah sebuah kesalahan.

"Saya kira keputusan untuk tidak memberikan pupuk kimia kepada petani adalah sebuah kesalahan. Kami telah mengambil langkah untuk menghidupkan kembali praktik itu," tambahnya.

Ketidakmampuan pemerintah dalam mengurus ekonomi secara berturut-turut akhirnya melemahkan keuangan publik Sri Lanka. Dan situasinya diperburuk oleh pemotongan pajak dalam yang diberlakukan oleh pemerintahan Rajapaksa setelah ia menjabat pada 2019.

Sektor-sektor utama ekonomi, khususnya pariwisata, kemudian terpukul oleh pandemi Covid-19. Disaat itu, pemerintah menganjurkan agar Sri Lanka untuk mendekati IMF dan meminta bantuan.

Sayang kini seluruh perencanaan yang diajukan telah diabaikkan, istilah yang tepat untuk merangkum keadaan Sri Lanka saat ini adalah ‘nasi sudah menjadi bubur’.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya