Berita

Warga Myanmar yang menunggu pembebasan tahanan Junta Militer pada Amnesti tahun ini pada gerbang penjara Insein di Yangon, Minggu (17/4)/Net

Dunia

Junta Myanmar akan Bebaskan 1.600 Tahanan Pada Amnesti Tahun Ini

SENIN, 18 APRIL 2022 | 01:13 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Kerabat dari ratusan tahanan berkumpul di luar Penjara Insein Myanmar, setelah Junta mengumumkan pembebasan 1.600 tahanan dalam amnesti untuk menandai tahun baru bagi salah satu negara Asia Tenggara itu.

Jumlah tahanan yang dibebaskan dalam amnesti tahunan ini jauh lebih kecil dari jumlah tahun lalu, 23.000 orang. Tidak jelas apakah itu akan mencakup anggota pemerintah sipil yang dipenjara/digulingkan dalam kudeta 1 Februari 2021.

Seorang reporter lokal di tempat kejadian mengatakan kepada Reuters pada Minggu (17/4), bahwa tidak ada tahanan yang dulunya dituduh sebagai pengunjuk rasa politik, telah terbebaskan dari Insein.

"1.619 tahanan, termasuk 42 orang asing yang ditahan, akan dibebaskan di bawah Amnesti sebagai bagian dari perayaan tahun baru Myanmar. Hal ini ditujukan untuk membawa kegembiraan bagi rakyat dan mengatasi masalah kemanusiaan," tulis Letjen Aung Lin Dwe, Sekretaris Junta Myanmar, pada pernyataan resmi, dikutip dari Reuters,Minggu (17/4).

Wartawan setempat yang berdiri di dekat polisi berpakaian preman di gerbang Insein, telah melaporkan ada banyak keluarga yang memegang plakat dengan nama orang yang tertahan di tempat itu.

Ibu dari seorang pengunjuk rasa berusia 22 tahun yang ditangkap delapan bulan lalu mengatakan kepada reporter, bahwa dia sedang menunggu di luar Insein, setelah putranya menulis bahwa dia mungkin dibebaskan dalam amnesti April ini.

Seorang ibu lain, yang putranya seorang polisi ditangkap pada bulan Juni karena berpartisipasi dalam Gerakan Pembangkangan Sipil melawan junta, mengatakan bahwa dia telah menunggu di luar penjara beberapa kali selama periode amnesti sebelumnya.

"Saya merasa dia akan dibebaskan hari ini," tambahnya, meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Militer telah menangkap sedikitnya 13 ribu orang dan membunuh 1.756 'lawan' sejak kudeta, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP).

Di antara mereka yang ditahan adalah pemimpin pemerintah yang digulingkan sekaligus peraih Nobel, Aung San Suu Kyi. Ia ditahan di ibu kota Naypyidaw, dan penasihat ekonominya dari Australia, Sean Turnell, kini berada di Insein.

"Junta menggunakan tahanan politik sebagai sandera," ujar AAPP kepada Reuters.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya