Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan/Repro

Politik

Anthony Budiawan: Muara Masalah Harga BBM dan Bahan Pokok Naik adalah Presiden dan Menkeu

SABTU, 16 APRIL 2022 | 22:19 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax per 1 April 2022 menjadi Rp 12.500 dari sebelumnya Rp 9.000 yang diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya, terus menjadi sorotan.

Bagaimana tidak, kinerja pemerintah dalam menanggulangi kenaikan harga BBM dan komoditas lainnya ini patut dipertanyakan.

Demikian disampaikan Managing Director Political Economy and Policy Studies, Anthony Budiawan di kanal Youtube Ahmad Yani bertajuk "Ada Pejabat yang Bicara di Ruang Publik, Narasi dan Diksinya Kosong" pada Sabtu (16/4).

"Ini adalah politik dari APBN, bagaimana mengurangi kesulitan rakyat akibat kenaikan harga komoditas. Sebetulnya apapun harus kita lakukan," kata Anthony Budiawan.

Menurut Anthony, upaya yang harusnya dilakukan dalam hal ini oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dipertaruhkan.

Sebab, muara kebijakan yang menggunakan APBN menjadi sepenuhnya di bawah kendali Jokowi dan Sri Mulyani untuk memberikan subsidi kepada rakyat terdampak.

"Jadi kalau kita lihat Mendag Luthfi, memang dia tidak bisa barbar, dia tidak bisa memberikan subsidi kalau tidak diapprove," tuturnya.

"Sekarang kan kalau kita lihat semua ini, bermuara lagi pada Presiden dan Menkeu yang harus mengatur ini semua. Karena subsidi gak akan jalan kalau duitnya enggak ada. Kalau anggarannya enggak ada, Luthfi juga enggak bisa ngapa-ngapain gitu. Inilah yang semuanya macet," imbuhnya menegaskan.

Atas dasar itu, ekonom lulusan Rotterdam ini menilai seharusnya ketika Pertamax naik, pemerintah harus sigap menggunakan jaring pengaman sosial untuk rakyat yang terdampak harus dibantu.

"Tapi bukannya BLT melalui minyak goreng. Itu dianggapnya malah sangat buruk sekali. Harga minyak naik begitu itu adalah kepentingan oligarki lalu rakyat diberikan subsidi hanya segitu saja melalui APBN, dengan menaikkan pajak juga. Bersamaan 1 April pajak sudah naik PPN," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya