Berita

S-400/Net

Dunia

Abaikan Tekanan AS, India Lanjutkan Kerjasama S-400, Minyak, dan Batu Bara Rusia

SABTU, 16 APRIL 2022 | 08:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kampanye Barat yang memaksa negara-negara di seluruh dunia agar menghentikan hubungan dengan Moskow  atas invasi Rusia ke Ukraina, tidak mempengaruhi proses pengiriman rudal S-400 Rusia.

India Today melaporkan, bahwa meskipun ada tekanan, pejabat terkait mengatakan pengiriman tersebut akan terus berlanjut.

“Kami terus menerima kiriman kami tanpa penundaan atau masalah, dan kiriman terbaru dari mesin yang diperbaharui diterima beberapa hari yang lalu meskipun ada perang (di Ukraina),” kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya.

"Rusia adalah pemasok senjata utama untuk militer India, yang saat ini menimbun suku cadang dan peralatan," tambah sumber tersebut, meskipun mereka mengatakan upaya itu mungkin menghadapi kesulitan di masa depan karena sanksi Barat dan "pembatasan sistem perbankan" di Moskow.
 
Pengiriman terbaru datang lebih dari sebulan sejak operasi militer Rusia di Ukraina, yang telah memicu gelombang hukuman dari Amerika Serikat dan sekutunya. Washington dan sekutunya juga telah berulang kali mendorong India untuk mengakhiri hubungan perdagangan dan keamanannya dengan Rusia, tetapi tekanan tersebut sejauh ini tidak banyak berpengaruh.

Selain pengiriman senjata yang berkelanjutan, New Delhi juga setuju untuk membeli lebih banyak minyak dan batu bara Rusia dalam beberapa pekan terakhir. Pejabat India dan Rusia juga telah membahas mekanisme pembayaran rubel-rupee untuk perdagangan antar negara, melewati dolar dan euro.

Akuisisi India atas S-400 secara teknis bertentangan dengan undang-undang AS 2017, Countering American Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yang disahkan sebagai tanggapan atas tuduhan campur tangan Rusia dalam pemilihan AS. Namun, Washington sejauh ini enggan untuk menerapkan atau mengabaikan sanki, hanya menjaga kartu sanksi tetap ada dalam pembicaraan yang sedang berlangsung dengan New Delhi.

Pejabat Rusia, bagaimanapun, bersikeras pengiriman dari kesepakatan militer itu akan terus berlanjut terlepas dari tekanan Washington.

“Kami tidak melihat adanya hambatan sehubungan dengan pasokan S-400 ke India. Kami memiliki mekanisme dan rute untuk melanjutkan kesepakatan ini tanpa hambatan,” kata utusan Rusia untuk India Denis Alipov bulan lalu.

“Sanksi tidak akan mengganggu kesepakatan ini dengan cara apa pun, baik sanksi sebelumnya atau yang baru diberlakukan," tegasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya