Berita

Google/Net

Dunia

Rangkaian Serangan Rusia Vs Google Selama Perang Ukraina

KAMIS, 14 APRIL 2022 | 10:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Langkah Rusia untuk meluncurkan apa yang mereka sebut dengan "operasi militer khusus" ke Ukraina bukan hanya memicu ketegangan antara Moskow dengan Barat, namun juga dengan raksasa teknologi Google.

Sejak langkah tersebut diluncurkan pada 24 Februari lalu, Rusia dan Google telah saling serang terkait informasi yang beredar di publik mengenai perang Ukraina.

Google Evakuasi Karyawan dari Rusia

Sekitar sebulan setelah Moskow meluncurkan serangan, Google mengumumkan evakuasi stafnya dari Rusia karena dikhawatirkan menjadi target hal-hal yang tidak terduga.

Google juga telah menangguhkan ribuan kanal YouTube dan platform lainnya yang terkait dengan invasi, termasuk Kementerian Pertahanan Rusia.

Rusia Memblokir Google News

Pemerintah Rusia telah memblokir Google News pada bulan lalu lantaran dianggap bias, dengan konten-konten berita yang tidak bisa dipercaya. Akibatnya, sejumlah warga Rusia saat ini kesulitan mendapatkan berita dari layanan Google News.

Google Jeda Monetasi Konten Pro-Rusia

Lewat notifikasi yang dibagikan Google pada pekan lalu (Rabu, 6/4), perusahaan tersebut memutuskan untuk menjeda monetasi untuk konten-konten yang dinilai membenarkan perang.

"Karena adanya perang di Ukraina, kami akan menjeda monetisasi konten yang mengeksploitasi, menyepelekan, atau membenarkan perang tersebut," kata Google.

Rusia Kecam Google Translate

Rusia memberikan kecaman pada Google pada awal pekan ini atas penggunaan beberapa opsi terjemahan tertentu di Google Translate.

Regulator komunikasi Rusia mengatakan bahwa ketika "dear Russians" (orang Rusia terhormat) diketik ke dalam penerjemah Google, terdapat opsi terjemahan "dead Russians" (orang Rusia mati) di bawah bagian "Did you mean..." (Apakah maksud Anda...).

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya