Berita

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Net

Politik

Luhut Harus Jelaskan Soal Big Data, Kalau Tidak Sama Saja dengan Penyebar Hoax

RABU, 13 APRIL 2022 | 18:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sikap Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menanyakan dan meminta langsung Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan untuk membuktikan klaim big data soal mayoritas masyarakat ingin Pemilu 2024 Ditunda, diapresiasi sejumlah pihak.

"Saya apresiasi apa yang disampaikan teman-teman BEM UI kepada Menko Marves Pak Luhut Binsar Panjaitan (LBP). Bahwa penyampaian aspirasi tersebut dalam bentuk demonstrasi, hal itu hanya teknis dalam proses penyampaian pendapat. Namun, substansinya sangat mengena," kata Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (13/4).

Menurut Syahrial, mahasiswa UI telah menyampaikan pesan tajam bahwa sebagai pejabat publik, dalam hal ini Menko Marvest Luhut Binsar Panjaitan agar tidak asal bicara dan mengklaim adanya keinginan masyarakat menunda Pemilu 2024.

"Harus dibuktikan. Pertanggung jawaban Pak Luhut sebagai pejabat publik harus jelas. Big data yang jadi dasar keinginan menunda pemilu, harus dibuktikan secara ilmiah," tuturnya. 

Sebab, kata Syahrial, jika Luhut tidak mau atau tidak berani menjelaskan kepada publik soal klaim big data maka sama saja Luhut hanya bisa membuat kegaduhan yang tidak perlu di republik ini. Seharusnya, Luhut yang notabene menteri paling dekat dengan Presiden Jokowi, tentu saja cara bicara Luhut harusnya terukur.

"Kalau tidak terukur, apa bedanya omongan Menko dengan obrolan warung kopi? Apa bedanya dengan penyebar hoax?” cetus Politkus Demokrat ini.

"Atau sebaliknya, jika memang big data itu ternyata salah atau ada kekhilafan, ya akui saja. Supaya polemik soal big data segera selesai. Saya kira, teman-teman mahasiswa punya kesantunanlah untuk menerima kealfaan dari orang tua," pungkasnya.

Sejumlah mahasiswa UI melakukan demo saat Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kuliah umum di kampus mereka, Selasa (12/4). Saat ditanya mahasiswa soal big data yang diklaim menjadi bukti keinginan masyarakat untuk menunda Pemilu 2024, Luhut enggan membeberkannya.


Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Sri Mulyani Serahkan Kenaikan PPN 12 Persen ke Pemerintahan Prabowo

Senin, 20 Mei 2024 | 20:02

HET Beras Bakal Naik Permanen Setelah 31 Mei Mendatang

Senin, 20 Mei 2024 | 19:57

MKD Imbau Masyarakat Tak Tergiur Beli Pelat DPR Palsu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:54

HIPMI Minta Pemerintah Jangan Impor Saat Panen Raya Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:43

KPD: Persoalan Administratif di Bawaslu, Bukan Ranah MK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

Partai Gelora Tolak Usulan Politik Uang Dilegalkan dalam Pemilu

Senin, 20 Mei 2024 | 19:31

HIPMI: BUMN Pangan dan Bulog Gagal Kelola Hasil Panen Jagung

Senin, 20 Mei 2024 | 19:15

Otak Branding "Gemoy" Sukses Bikin Forum Digital Marketing Pecahkan Rekor

Senin, 20 Mei 2024 | 19:07

Patuh Putusan PTUN, Nurul Ghufron Tegaskan Tak Akan Hadiri Sidang Dewas KPK

Senin, 20 Mei 2024 | 19:03

Pemerintah Harus Kembangkan Potensi Gen Z Sambut Bonus Demografi

Senin, 20 Mei 2024 | 18:59

Selengkapnya