Dubes Republik Rakyat Demokratik Korea, An Kwang Il./RMOL
Hari ini di bawah kepemimpinan yang bijaksana Presiden Kim Jong Un, Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara tengah melakukan perjuangan yang energetik untuk menjadi kekuatan sosialis di dunia. Sejauh ini, perjuangan itu memperlihatkan hasil yang besar.
Demikian disampaikan Duta Besar RRDK untuk Republik Indonesia, An Kwang Il, ketika berbicara di Kebun Raya Bogor, Selasa (12/4).
“Rakyat kami memiliki penangkal militer (
military deterrence) yang tak tertandingi,†ujarnya sambil menambahkan bahwa Korea Utara semakin dekat dengan tanah yang dijanjikan kepada rakyat yang merupakan superioritas intrinsik dari sosialisme.
“Ini sebuah kehormatan besar dan kebanggaan bagi rakyat kami, serta menjadi sumber kekuatan untuk membangun bangsa yang lebih kaya dan lebih kuat,†sambung Dubes An.
Kegiatan di taman anggrek Kebun Raya Bogor itu digelar untuk mengenang 57 tahun kunjungan dua tokoh historis Korea Utara, Kim Il Sung dan Kim Jong Il, ke Indonesia pada 1965.
Presiden Kim Il Sung didampingi Pemimpin Kim Jong Il berkunjung ke Indonesia selama dari tanggal 10 sampai 20 April 1965 untuk serangkaian kegiatan, termasuk menghadiri peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bogor.
Dalam pertemuan di Kebun Raya Bogor tanggal 13 April tahun itu, Presiden Sukarno menghadiahkan sebuah anggrek Dendrobium untuk Presiden Kim Il Sung yang akan berulang tahun dua hari kemudian. Bunga itu, atas permintaan Bung Karno, dinamakan Bung Kimilsung.
Hadir dalam kegiatan itu Direktur Koleksi Ilmiah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hendro Wicaksono; General Manager Kebun Raya Bogor (KRB) Andreas Frederik Kindangen; dan Kepala Pusat Peneliti Konservasi Tanaman KRB, Andes Hamuraby Rozak, serta Ketua Perhimpunan Persahabatan dan Pertukaran Kebudayaan Indonesia Korea, Teguh Santosa.
Dalam kegiatan itu turut dipamerkan sejumlah foto dari kunjungan Presiden Kim Il Sung dan Pemimpin Kim Jong Il.
Dalam sambutannya, Dubes An juga mengucapkan terima kasih atas dibangunnya kembali monumen Bunga Kimilsung di pusat penelitian anggrek KRB tahun lalu.
“Berdiri di samping monumen yang dibangun kembali tahun lalu dalam gaya modern, saya sangat yakin pada sifat alami dari persahabatan abadi antara RRDK dan Indonesia. Dan saya merasakan di dalam hati saya upaya brilian yangh dilakukan para pemimpin kita di masa lalu dalam membangun kerjasama persahabatan kedua negara,†ujarnya lagi.
Pada bagian akhir sambutannya, Dubes An mengatakan, dirinya juga yakin hubungan kedua negara yang berlangsung sejak lama dan memiliki tradisi yang tidak ternilai akan terus dikembangkan berdasarkan keinginan dan keuntungan kedua negara.
