Berita

Petugas kesehatan di Shanghai, China/Net

Dunia

Penyakit Non-Covid Terpinggirkan Sejak Lockdown, Warga Shanghai Berjuang Sendiri Lewat Telemedicine

RABU, 13 APRIL 2022 | 08:48 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Penduduk Shanghai telah beralih daring untuk mendapatkan bantuan dalam perawatan medis gejala non-Covid akibat terbatasnya akses lantaran lonjakan infeksi virus corona dan pemberlakuan lockdown.

Kota terbesar di China denagn 25 juta penduduk itu sudah berpekan-pekan menghadapi penguncian dan tes massal Covid-19. Otoritas negeri tirai bambu juga fokus memerangi wabah.

Namun di sisi lain, mereka yang menderita penyakit non-Covid justru terpinggirkan. Bahkan mereka mengeluh meminta bantuan di jejaring sosial atau grup obrolan. Alhasil mereka hanya bergantung pada penanganan telemedicine semata.

Seorang wanita warga Shanghai bernama Zhou mengatakan dia mencari bantuan online atas risiko infeksi pada ibunya yang lumpuh dari kateter urin.

"Biasanya, penggantian kateter akan memakan waktu 10 menit, tetapi rumah sakit terdekat yang biasanya kami kunjungi sekarang ditutup," ujar Zhou kepada Reuters, Selasa (12/4).

Zhou mengatakan sekitar lima rumah sakit telah menolaknya karena departemen yang melakukan prosedur terkait penyakit dalam telah menangguhkan operasi demi menjalankan "Zero-Covid".

Bahkan ketika pengobatan tersedia, beberapa pasien mengatakan mereka tidak dapat mengakses transportasi atau mendapatkan izin untuk meninggalkan kompleks perumahan.

Juga sulit bagi warga Shanghai untuk menemukan informasi akurat tentang layanan yang ditawarkan setiap rumah sakit saat ini.

Meskipun pada Maret lalu, pemerintah Shanghai mendesak rumah sakit untuk memastikan terbukanya "saluran hijau" untuk pasien non-Covid dengan kebutuhan mendesak, seperti dialisis atau terapi kanker, banyak yang masih berjuang untuk mengakses perawatan.

Di tengah pelonggaran lockdown di beberapa bagian Shanghai pada pekan ini, ketidakpastian tentang akses ke fasilitas medis tetap menjadi kekhawatiran warga disana.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Tulisan 'Adili Jokowi' Curahan Ekspresi Bukan Vandalisme

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:36

Prabowo Harus Mintai Pertanggungjawaban Jokowi terkait IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:26

Penerapan Dominus Litis Melemahkan Polri

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:03

Rontok di Pengadilan, Kuasa Hukum Hasto Sebut KPK Hanya Daur Ulang Cerita Lama

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:40

Senator Daud Yordan Siap Naik Ring Lagi

Minggu, 09 Februari 2025 | 06:17

Penasihat Hukum Sekjen PDIP Bongkar Kesewenang-wenangan Penyidik KPK

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:53

Lewat Rumah Aspirasi, Legislator PSI Kota Tangerang Ajak Warga Sampaikan Unek-Unek

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:36

Ekonomi Daerah Berpotensi Merosot akibat Sri Mulyani Pangkas Dana TKD

Minggu, 09 Februari 2025 | 05:15

Saat yang Tepat Bagi Prabowo Fokus MBG dan Setop IKN

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:57

7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Menuju Indonesia Emas

Minggu, 09 Februari 2025 | 04:42

Selengkapnya