Berita

Cendekiawan muslim Muhammad Ainun Nadjib dalam acara "Sinau bersama Cak Nun" di Lenteng Agung, Jakarta/Net

Politik

Sentilan Cak Nun di Markas PDIP: Presiden Sekarang Belum Tepat, Mohon Maaf

SENIN, 11 APRIL 2022 | 11:06 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Presiden Joko Widodo saat ini belum tepat sebagai pemimpin yang bisa membawa Indonesia menjadi negara berkuasa seperti Amerika Serikat dan Rusia.

Sentilan tersebut disampaikan Cendekiawan muslim Muhammad Ainun Nadjib dalam acara "Sinau bersama Cak Nun" yang digelar di Sekolah Partai PDIP, tepatnya di Masjid At-Taufiq Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (10/4).

Awalnya, Cak Nun menyebut Indonesia memiliki sejarah hingga 18 generasi.

"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara kuat dan adikuasa, jangan pikir kalian benar-benar berkuasa, karena kami (Indonesia) adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi," kata Cak Nun.

Dengan sejarah yang panjang tersebut, ia pun meyakini Indonesia mampu melampaui negara-negara besar di dunia melalui ilmu dan manajemen yang baik.

"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang masalahnya belum tepat presidennya, gitu aja. Jangan marah," sambung Cak Nun yang berbicara di tengah-tengah Puan Maharani dan Hasto Kristiyanto.

Cak Nun melanjutkan, pernyataan tersebut bukan sebagai kritikan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Saya tidak mengatakan salah atau jelek, (tapi) belum tepat. Kalau di bahasa Jawa itu ada bener ada pener, itu (presiden Jokowi) sudah bener, tapi belum pener," lanjutnya.

Ia lantas berharap, ke depan Indonesia bisa memiliki pemimpin yang benar-benar membawa kelahiran baru bagi Indonesia.

"Aku ingin besok pagi, sebelum dan setelah 2024, kita akan mengalami revolusi besar dari dalam diri kiita, bukan revolusi untuk menjatuhkan presiden dan penguasa, tidak," tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya