Berita

Presiden Aleksandar Vucic/Net

Dunia

Ditekan Barat, Vucic Akui Tak Punya Pilihan Selain Ikut Khianati Rusia Sekutu Dekatnya

SABTU, 09 APRIL 2022 | 06:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Serbia berada di antara persimpangan. Presiden Aleksandar Vucic mengakui ia sebenarnya ingin memilih abstain dalam pemungutan suara untuk menangguhkan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB, tetapi ia mengaku tidak berdaya karena adanya tekanan Barat.

Serbia, sebagai salah satu sekutu dekat Rusia, akhirnya berada di antara 93 negara anggota yang mendukung penangguhan tersebut. Sementara China, yang juga sekutu dekat Rusia, berada di antara 24 negara yang menentang.

Vucic, yang saat ini sedang menunggu waktu untuk resmi mendapat keanggotaan UE,  mengatakan bahwa negaranya telah ditekan di bawah ancaman sanksi untuk mendukung penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB.


“Keputusan awal kami adalah abstain, tetapi kemudian kami mengalami tekanan yang tak terhitung jumlahnya dan sulit,” kata Vucic, seperti dikutip dari RT, Jumat (8/4).

"Mereka berkata, Anda tahu bahwa keputusan sedang dibuat apakah Serbia akan dibebaskan dari paket sanksi terhadap minyak (Rusia), dan apakah akan dapat mengimpor minyak setelah 15 Mei?" kata Vucic mengutip kalimat pihak-pihak yang menekannya.

Serbia tidak seperti UE dan belum memberikan sanksi apa pun terhadap Moskow.

“Republik Serbia percaya bahwa bukanlah kepentingan politik dan ekonomi yang vital untuk menjatuhkan sanksi pada negara mana pun,” kata Vucic, sambil menekankan bahwa dia ingin mempertahankan hubungan baik dengan blok Eropa, serta dengan Rusia.

Teringat akan janji manis Vucic yang mengatakan walaupun kelak ia resmi menjadi anggota UE, ia akan tetap setia dan menjaga persahabatan baik dengan sekutunya, Putin.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya