Berita

Adian Napitupulu/Net

Publika

Lempar Batu Sembunyi Tangan

OLEH: ADIAN NAPITUPULU
JUMAT, 08 APRIL 2022 | 22:16 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

YANG bicara presiden 3 periode itu salah satu lembaga survei dan salah satu kader partai, tapi kenapa yang didemo Jokowi bukan lembaga survei atau kantor partai ?

Yang mengatakan tidak berminat 3 periode adalah Jokowi. Yang mengatakan bahwa mereka yang menginginkan 3 periode adalah orang yang cari muka juga Jokowi.

Yang mengatakan bahwa mengenai masa jabatan ia akan tunduk pada konstitusi adalah Jokowi. Yang mengatakan bahwa menteri tidak boleh lagi bicara tentang perpanjangan masa Jabatan juga Jokowi. Tapi aneh kenapa yang didemo justru Jokowi?

Untuk merealisasikan perpanjangan ataupun mengubah dari 2 periode menjadi 3 periode, kewenangannya ada di Senayan bukan di Istana. Tapi kenapa yang didemo justru Istana bukan Senayan?

Membingungkan ya?

Kalau kita tanya kenapa yang didemo Jokowi maka kita akan masuk pada ruang perdebatan dengan argumentasi yang tidak jauh dari asumsi terhadap perasaan Jokowi, terhadap dugaan bahwa semua pernyataan para menteri dan Ketua Umum Partai tersebut berasal dari keinginan Jokowi.

Para insan terpelajar dan intelektual itu kemudian tidak lagi mengkaji apa yang dikatakan tapi menganalisis perasaan, mendiskusikan keinginan dalam hati Jokowi, bukan pernyataan yang disampaikan.

Wacana perpanjangan maupun tiga periode tersebut membuat banyak orang menjadi gelisah lalu sibuk menganalisis perasaan dan keinginan Jokowi. Karena menganalisis rasa tidak punya alat ukur, maka sebagian mahasiswa konon berencana demo besar-besaran ke Istana tanggal 11 April nanti.

Nah kalau situasi sudah seperti ini, ke mana para menteri dan ketua partai yang melemparkan wacana itu? Kenapa semua tiba-tiba menjadi diam dan seolah membiarkan semua dampak dari ide dan wacana yang mereka lemparkan di tanggung akibatnya sendirian oleh Jokowi.

Tidak ada satupun dari pemilik wacana yang berteriak lantang pasang badan berkata: "Demo kami, jangan Jokowi.... demo ke tempat saya, jangan ke Istana!"

Cerita belum berakhir, di media sosial baik WhatsApp, Tiktok, dll, muncul beragam narasi tuntutan yang berkembang, tidak lagi soal wacana perpanjangan maupun 3 periode belaka. Sekarang bahkan ada poster atas nama mahasiswa yang isinya menuntut agar Jokowi mundur dari jabatan presiden.

Untunglah mahasiswa segera membantah bahwa tuntutan Jokowi Mundur bukanlah tuntutan mahasiswa dan poster itu hoax belaka. Nah lho....

Lalu tuntutan "Jokowi Mundur" itu tuntutan siapa dong? Lalu yang membuat poster Hoax itu siapa dong?

Di pemerintah ada yang lempar wacana lalu sembunyi, di rencana Demo juga ada yang lempar poster lalu sembunyi... Ternyata pepatah "lempar batu sembunyi tangan" tidak cuma terjadi di lingkaran kekuasaan tapi juga dalam  aksi di jalanan.

Mau di manapun itu, istana maupun jalanan, sepertinya para "pelempar batu sembunyi tangan" itu mungkin selalu ada. Walau dilakukan orang yang berbeda namun berangkat dari motif yang sama yaitu, duduk di lingkaran kekuasaan. Ada yang ingin kekuasaan melalui perpanjangan masa jabatan ada juga yang melalui penggulingan kekuasaan.

Kalau berangkat dari cerita lempar batu sembunyi tangan maka tidak presiden tidak juga mahasiswa saat ini jangan-jangan sama-sama sedang menjadi "korban klaim". Kalau benar begitu, mungkin ada baiknya Presiden Jokowi dan mahasiswa duduk ngopi bareng di tepi Danau Lebak Wangi sambil bakar ikan dan main gitar di bawah rembulan.

Kopi mungkin tidak menjanjikan apa apa, tapi semoga bisa membuat kita duduk bersama. Gitar juga tak bisa menyelesaikan masalah, tapi setidaknya bisa membuat kita bernyanyi bersama tentang Cinta kita pada Indonesia.

Penulis adalah Sekjen PENA 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98)

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya