Anies Baswedan saat menerima kedatangan Agus Harimurti Yudhoyono/Net
Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, dianggap memiliki daya tarik politik untuk koalisi Pilpres 2024.
Begitu pendapat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menanggapi simulasi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Paslon Capres-Cawapres) 2024 dalam hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada medio 13 sampai 20 Maret 2020.
Menurut Jerry, temuan SMRC dalam survei simulasi 3 paslon capres-cawapres 2024 sejalan dengan kecenderungan masyarakat kekinian. Di mana, survei tersebut mencatat mayoritas dari total 1.220 responden memilih pasangan Anies-AHY dengan perolehan suara 29,8 persen.
Sementara, dua pasangan lainnya yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menduduki urutan kedua dengan perolehan suara 28,5 persen. Sedangkan pasangan yang ada di urutan ketiga adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua DPR RI Puan Maharani mendapat dukungan 27,5 persen.
"Saya pikir duo Anies-AHY punya magnet politik yang luar biasa. Politisi dikawinkan sama birokrat dan akademisi bisa menjadi kekuatan yang mumpuni," ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/4).
Jerry melihat, kemungkinan Anies dan AHY dipasangkan untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti sangat besar.
"Sowan politik AHY ketemu Ketum Partai Nasdem Surya Paloh bisa saja sempat membuka komunikasi itu," tuturnya.
Maka dari itu, Jerry memandang koalisi antara Partai Demokrat dan Partai Nasdem tinggal difinalisasi untuk mendapat dukungan dari partai-partai lainnya.
"Keunggulan Anies-AHY memang wajar lantaran arus mainstream dan grassroot mulai terjadi pergeseran. Dengan posisi Demokrat sebagai oposisi maka ini menguntungkan juga. Tinggal lobi-lobi parpol koalisi saja," demikian Jerry.
