Berita

Perdana Menteri Mikhail Mishustin/Net

Dunia

PM Mishutin: Butuh Waktu Enam Bulan untuk Memulihkan Ekonomi Rusia

JUMAT, 08 APRIL 2022 | 07:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Akibat gelombang sanksi Barat, ekonomi Rusia saat ini menghadapi situasi yang paling menantang dalam tiga dekade. Perdana Menteri Mikhail Mishustin mengatakannya kepada Duma Negara pada Kamis (7/4) waktu setempat.

Mishutin menambakan, Rusia akan membutuhkan setidaknya enam bulan untuk membangun kembali ekonominya dari dampak gelombang sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

“Ekonomi perlu waktu untuk membangun kembali. Dengan pukulan seperti ini, setidaknya perlu enam bulan untuk membangun kembali,” kata Mishustin, mengomentari proposal para deputi untuk menciptakan sistem substitusi impor yang nyata dan berfungsi di Rusia, seperti dikutip dari RT.


Mishutin menjelaskan bahwa pemerintah mengambil semua langkah yang mungkin untuk mendukung perusahaan-perusahaan, membentuk rantai produksi baru dan merangsang lapangan kerja.
 
"Bisnis, pada bagian mereka, juga harus menilai kemampuan mereka secara memadai," katanya.  

Situasi tersebut, katanya, memberikan ruang bagi peluang bisnis baru, karena perusahaan asing yang meninggalkan Rusia akan memberi ruang bagi yang lain.

"Selain itu, Moskow memiliki sekutu dan mitra yang akan terus bekerja dengannya, dan ada yang ingin membangun bisnis di sana. Pihak berwenang akan terus mendukung investor, termasuk investor asing, yang berencana memperkuat kerja sama dengan mitra EAEU (Eurasian Economic Union)," kata Mishustin.

“Sekarang adalah saat yang baik untuk melihat dan mengatur substitusi impor penuh di negara kita, atau menemukan rantai baru di negara sahabat. Kami memahami ini dengan sempurna, dan seluruh kebijakan kami ditujukan untuk ini," tegasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya