Berita

Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan bos Tesla, Elon Musk/Net

Dunia

Elon Musk Pemegang Saham Terbesar Twitter, Warga AS Minta Akun Donald Trump Diaktifkan Kembali

KAMIS, 07 APRIL 2022 | 19:32 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Kabar tentang pemilik Tesla, Elon Musk mengambil kursi direksi di Twitter membuat beberapa karyawan Twitter panik atas masa depan kemampuan perusahaan itu dalam memoderasi kontennya.

Dalam beberapa jam setelah Musk memperoleh 9.2 persen saham untuk menjadi pemegang saham Twitter teratas, kaum konservatif politik mulai membanjiri media sosial dengan seruan bahwa akun Donald Trump untuk dibangkitkan kembali.

Mantan presiden AS itu dilarang dari Facebook dan Twitter setelah kerusuhan 6 Januari 2021 di Capitol, karena dinyatakan menghasut aksi kekerasan.

“Sekarang @ElonMusk adalah pemegang saham terbesar Twitter, saatnya untuk mencabut sensor politik. Oh… dan bawa kembali Trump!,” cuit anggota Kongres dari Partai Republik Lauren Boebert, Selasa (5/4).

Terlepas dari pernyataan Twitter bahwa dewan direksi tidak dapat membuat keputusan kebijakan, empat karyawan Twitter yang berbicara dengan Reuters pada Kamis (7/4) mengatakan, mereka khawatir tentang kemampuan Elon untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan pada pengguna yang kasar dan konten berbahaya, terutama kebangkitan Trump.

Mengenai isu kebangkitan Trump, Jurubicara Twitter mengatakan tidak ada rencana untuk membalikkan keputusan kebijakan apapun.

Tetapi seorang analis otomotif veteran yang meliput gaya operasi Musk di Tesla mengatakan keputusan itu bisa saja terjadi kedepannya.

"Saya tidak akan terkejut jika Twitter memulihkan akun Trump sekarang karena Elon memiliki hampir memiliki 10 persen saham perusahaan," ujar analis Guidehouse Insights, Sam Abuelsamid.

Dengan Elon sebagai direktur, para karyawan Twitter mengatakan pandangan Elon tentang moderasi dapat melemahkan upaya selama bertahun-tahun untuk menjadikan Twitter sebagai tempat wacana yang sehat.

Di saat larangan Trump dari Facebook dan Twitter itu terjadi, Elon men-tweet bahwa banyak orang tidak akan senang dengan perusahaan teknologi AS yang bertindak "sebagai penjaga kebebasan berbicara secara de facto."

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya