Berita

Anggota Komisi VII DPR RI fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto/Net

Politik

PKS: Pemerintah Jangan Cuma Ngeluh, Harus Ada Tindakan Tegas pada Permainan Distributor Migor Curah

KAMIS, 07 APRIL 2022 | 15:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah jangan hanya mengeluh dalam menghadapi masalah pengusaha minyak goreng curah yang "nakal". Mestinya, pemerintah tidak ragu memberi sanksi kepada para pengusaha minyak goreng sebagai upaya terapi kejut agar selanjutnya mau mengikuti aturan.

Demikian disampaikan anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/4).

"Negara tidak boleh mengeluh dan kalah dari pengusaha migor curah nakal. Bila demikian, maka yang dikorbankan adalah rakyat kecil, yang terpaksa membeli migor dengan harga mahal," kata Mulyanto.


Menurut Mulyanto, sangat disayangkan apabila negara harus merogoh dua kocek sekaligus. Satu untuk membayar subsidi migor curah kepada pengusaha migor dan satu lagi untuk membayar BLT migor sebesar Rp 300 ribu per orang untuk puluhan juta orang.

"Padahal harga migor curah di pasar tetap saja tidak turun. Masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET). Ini kan sungguh menyedihkan," ujar Mulyanto.

Berdasarkan data pantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional per Rabu (6/4) harga rata-rata nasional migor curah adalah Rp 20.000 per kg. Angka ini masih jauh di atas HET yang sebesar Rp 15.500 per kg.

"Artinya harga migor curah masih belum aman apalagi terkendali," sesal politikus PKS itu.

"Dengan terbentuknya Satgas Migor Curah, Menperin bersama Polri jangan ragu-ragu untuk menindak tegas produsen maupun distributor yang menyimpang dan merugikan keuangan negara," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Ratusan Pati Naik Pangkat

Selasa, 02 Desember 2025 | 03:24

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Reuni 212 dan Bendera Palestina

Selasa, 02 Desember 2025 | 22:14

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

UPDATE

Seperti Terra Drone, Harusnya Aparat Usut Korporasi Pembalak Liar di Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:14

Prabowo Dengarkan Keluhan Warga di Pengungsian Aceh Tengah

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:09

Kopdes Merah Putih Bukan Ancaman Usaha Lokal

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:04

Purbaya Ogah Kirim Baju Ilegal ke Korban Bencana Sumatera

Jumat, 12 Desember 2025 | 18:02

Kemenko PM Kawal Implementasi Sekolah Rakyat di Semarang untuk Tekan Kemiskinan Ekstrem

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:57

Muhammadiyah Diganjar Penghargaan Nazhir Tanah Wakaf Terluas 2025

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Petinggi NATO Minta Eropa Bersiap Hadapi Agresi Rusia

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:54

Ketika Negara, Bisnis, dan Partai Merobohkan Kedaulatan Rakyat

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:45

Rezim Hukum Bencana: Kontradiksi Bantuan dan Ganti Rugi

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:39

8 Mantan Pejabat Kemnaker Didakwa Peras Agen TKA Sampai Rp135 Miliar

Jumat, 12 Desember 2025 | 17:14

Selengkapnya