Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule/Net

Politik

Jokowi Akui Tidak Bisa Tahan Kenaikan Harga Pertamax, Ketua ProDem: Tidak Punya Solusi, Mundur!

KAMIS, 07 APRIL 2022 | 10:38 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengaku kesulitan menahan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menunjukkan sikap pesimistis. Jika memang pucuk pimpinan negara sudah merasa kalah, maka lebih baik mundur secara tertib dari jabatannya.

Begitu disampaikan Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDem) Iwan Sumule saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Kamis (7/4).

"Sudah berkali-kali saya atau ProDEM meminta dan mendesak Presiden Jokowi untuk mundur. Karena saya melihat pemerintah saat ini tak lagi punya solusi," tegas Iwan Sumule.

Menurut Iwan, pemerintahan era Jokowi tidak hanya menunjukkan seolah tidak punya solusi jika dihadapkan dengan persoalan yang berkaitan dengan rakyat. Lebih jauh daripada itu, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah cenderung bikin gaduh.

Pasalnya, kebijakan pemerintah kerap tidak berpihak pada rakyat. Misalnya, impor dilakukan di saat para petani sedang panen raya. Kenaikan harga-harga di saat ekonomi rakyat sedang terpuruk, sehingga tidak punya daya beli.

Selain itu, masih kata Iwan Sumule, ucapan presiden tak lagi bermakna dan tak bisa dipegang, karena kerap berubah-ubah alias inkonsisten.

"Ini yang membuat kondisi ekonomi rakyat semakin mengkhawatirkan, investor kabur karena tak ada kepastian dan jaminan terhadap investasi," katanya.

"Jadinya, ekonomi mengalami stagnan tak bergerak. Negara bangkrut tak punya uang. Membuat pemerintah harus naikkan pajak dan harga-harga, termasuk BBM," imbuhnya menegaskan.

Namun begitu, Iwan Sumule meyakini bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan tertinggi dalam sebuah negara demokrasi.

Menurutnya, kemarahan rakyat saat ini seperti api dalam jerami. Yang tampak baru asap. Masih bisa dipadamkan jika pemerintah punya solusi.

"Tapi, kalau apinya yang sudah tampak, bukan lagi asapnya, maka dapat dipastikan pemerintah tak lagi bisa menahan kemarahan rakyat. Pemerintah ini akan ambruk terbakar amarah rakyat," pungkasnya.

Presiden Jokowi menyatakan bahwa kebijakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) umum RON 92 atau Pertamax harus dilakukan.

Pihaknya sudah menahan kenaikan BBM jenis Pertamax, tetapi dampak ketidakpastian ekonomi global yang tengah dirasakan sejumlah negara besar di dunia situasi tersebut mempengaruhi ekonomi nasional.

"Saya kira sudah kita tahan-tahan agar tidak terjadi kenaikan. Tetapi saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Tidak mungkin kita tidak menaikkan BBM. Oleh sebab itu kemarin naik Pertamax," kata Jokowi saat memberikan kata pengantar dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (5/4).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya