Berita

Jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian/Net

Dunia

China: Kisruh Politik di Pakistan Tidak Akan Pengaruhi Proyek Belt and Road Initiatives

RABU, 06 APRIL 2022 | 20:31 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Krisis politik yang tengah berkecamuk di Pakistan saat ini tidak akan mempengaruhi kerjasama antara Beijing dan Islamabad terkait proyek-proyek Belt and Road Initiative (BRI).

Begitu yang ditegaskan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian ketika ditanya tentang reaksinya terhadap krisis politik dan konstitusional di Pakistan kepada NDTV pada Rabu (6/3).

Ia menegaskan, hubungan China dengan Pakistan "tidak dapat dipatahkan dan kokoh", sehingga situasi politik mungkin tidak mempengaruhi hubungan dekat Beijing dengan Islamabad.

“Kami percaya bahwa keseluruhan kerjasama China-Pakistan dan pembangunan China Pakistan Economic Corridor (CPEC) tidak akan terpengaruh oleh situasi politik di Pakistan," ujarnya.

Lebih lanjut, Zhao berharap masing-masing pihak di Pakistan akan bersatu demi perdamaian, pembangunan dan stabilitas negara itu. Ia juga menegaskan China tidak akan ikut campur terkait situasi di Pakistan.

"China selalu mengikuti prinsip non-intervensi dalam urusan dalam negeri negara lain," tegasnya.

Di bawah pemerintahan Perdana Menteri Imran Khan, Pakistan dan China membangun hubungan dekat. CPEC yang senilai 60 miliar dolar AS adalah proyek infrastruktur bagian dari BRI China di Pakistan yang menghubungkan pelabuhan Gwadar, Pakistan di provinsi Balochistan ke Xinjiang, China.

China telah mencermati perkembangan politik baru-baru ini di Pakistan, terutama pada pembubaran parlemen atas tuduhan Khan bahwa Amerika Serikat (AS) berada di balik mosi tidak percaya yang diajukan partai-partai oposisi terhadapnya.

Partai-partai oposisi di Pakistan menggerakkan Mahkamah Agung untuk mengadili legalitas pembubaran parlemen dan deklarasi pemilihan umum baru.

Menjelang pengajuan mosi tidak percaya oleh partai-partai oposisi Pakistan pekan lalu, China pada 31 Maret telah mengimbau semua partai politik disana untuk menutup barisan demi kepentingan stabilitas dan pembangunan.

Pengamat geopolitik mengatakan, bahwa China mungkin tidak terlalu khawatir tentang krisis itu. Karena Beijing hanya melihat militer Pakistan sebagai landasan hubungan "kuat" antara China dengan Islamabad.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya