Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Cegah Propaganda Palsu, Twitter Mulai Membatasi Jangkauan Akun Pemerintah Rusia

RABU, 06 APRIL 2022 | 14:24 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Twitter ikut berpartisipasi dalam mengambil tindakan untuk Rusia di tengah booming sanksi. Pada Selasa (5/4) jejaring sosial itu mengumumkan bahwa mereka memberlakukan langkah-langlah baru untuk 'membatasi' akun-akun resmi pemerintah Rusia.

BBC melaporkan, Twitter memiliki lebih 300 akun resmi pemerintah Rusia, termasuk milik Presiden Rusia Vladimir Putin. Akun-akun tersebut kini tidak akan lagi direkomendasikan di timeline, notifikasi, atau di tempat lain di situs, kata Twitter.

Pembatasan itu dilakukan demi untuk mencegah propaganda Rusia.


Saat ini Putin memiliki dua akun resmi di situs media sosial: satu dalam bahasa Rusia dan satu dalam bahasa Inggris. Mereka memiliki 3,6 juta dan 1,7 juta pengikut masing-masing.

Twitter hanya akan mengizinkan pejabat pemerintah Rusia untuk memposting hal-hal yang 'seimbang' dan bukan informasi yang berbahaya".

Saingan Twitter seperti Facebook dan Instagram, telah memblokir akun media pemerintah Rusia RT dan Sputnik di Uni Eropa.

Atas tindakan itu, Moskow menanggapi dengan memblokir Facebook dan Instagram. Akses ke Twitter di Rusia pun dibatasi.

Twitter kemudian meluruskan bahwa pembatasan yang diumumkannya pada Selasa, bukan sebagai balasan dari aksesnya yang telah dibatasi oleh Rusia.

"Kami tidak akan memperkuat atau merekomendasikan akun pemerintah milik negara bagian yang membatasi akses ke informasi gratis dan terlibat dalam konflik bersenjata antarnegara bagian, terlepas apakah Twitter diblokir di negara itu atau tidak," kata Twitter dalam sebuah pernyataan.

"Ketika pemerintah memblokir atau membatasi akses ke layanan online di negara bagian mereka, meremehkan suara publik dan kemampuan untuk mengakses informasi secara bebas, tetapi terus menggunakan layanan online untuk komunikasi mereka sendiri, itu berarti telah menciptakan ketidakseimbangan informasi," katanya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya