Berita

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda/Net

Politik

Peneliti Indef: Pemerintah Mau Mensubsidi Pertamina dengan Naikan Harga Pertalite?

SELASA, 05 APRIL 2022 | 10:50 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) RON 92 atau Pertamax disinyalir untuk memberikan keuntungan bagi PT Pertamina. Pasalnya, ketetapan yang disesuaikan dengan kenaikan harga minyak dunia ini tak seperti yang diputuskan pada periode-periode sebelumnya.

Begitu analisis peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/4).

Huda menjelaskan, pada kurun waktu dua tahun sebelumnya, atau tepatnya pada 2020, Pertamina sempat mendapat untung besar hingga mencapai Rp 15,3 triliun sebagai dampak dari penurunan harga minyak dunia yang berada di kisaran 20 dolar AS per barel.

"Ketika itu pemerintah sama sekali tidak menurunkan harga BBM. Makanya ketika itu bisa dibilang 'mensubsidi' Pertamina melalui pembelian BBM," jelas Huda.

Namun ketika harga minyak dunia meningkat sekarang ini, Huda justru melihat Pertamina melakukan penyesuaian harga dengan mengikuti perkembangan harga minyak global.

Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan sudah memberi sinyal bahwa harga bensin beroktan 90 atau Pertalite juga bakal ikut dinaikan harganya dari yang berlaku saat ini, yakni Rp 7.650 per liter.

"Makanya saya rasa kita perlu meminta Pertamina agar menunda terlebih dahulu kenaikan harga BBM jenis Pertalite yang saya rasa paling banyak digunakan oleh masyarakat menengah," ujarnya.

Menurut Huda, apabila pemerintah dan Pertamina benar-benar menaikkan harga Pertalite, kemungkinan besar ekonomi masyarakat akan semakin tergerus.

"Di tengah impitan kenaikan harga beberapa barang, kenaikan harga Pertalite akan tambah memberatkan beban masyarakat," demikian Huda.

Rencana kenaikan harga Pertalite sudah didengar banyak masyarakat. Di mana, harga baru yang akan diberlakukan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk Pertalite adalah Rp 9 ribu per liter.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

UPDATE

TB Hasanuddin Kritik Raffi Ahmad Pakai Seragam TNI: Ada Aturannya!

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:48

Prabowo Harus Buktikan Betul-betul Bentuk Zaken Kabinet

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:38

Ketum Garuda Diduga Aniaya Wanita Pernah Gagal Nyaleg Lewat Gerindra

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:31

Hujan Ringan Diperkirakan Basahi Jakarta

Kamis, 10 Oktober 2024 | 07:17

Bambang Haryo Tinjau Pembangunan Terminal Internasional Bimoku

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:50

Bahlil Diminta Serius Menata Ulang Aturan Pemanfaatan EBT

Kamis, 10 Oktober 2024 | 06:20

Dukung Program Makanan Bergizi, KKP Gerilya Protein Ikan

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:50

Danjen Kopassus Pimpin Sertijab Sejumlah Posisi Strategis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 05:25

Indonesia Ajak Negara Asia Pasifik Mitigasi Perubahan Iklim

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:58

Mbak Ita Optimis Gelaran Sembiz Mampu Gaet Banyak Investor

Kamis, 10 Oktober 2024 | 04:30

Selengkapnya