Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Diduga Picu Kecanduan Opioid, 3 Perusahaan Farmasi Digugat Jaksa Agung West Virginia

SELASA, 05 APRIL 2022 | 09:51 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Jaksa Agung Negara Bagian West Virginia, Amerika Serikat, mendesak Hakim untuk meminta pertanggungjawaban Johnson & Johnson, Teva Pharmaceuticals Industries Ltd, dan AbbVie Inc. Ketiga persusahaan itu dianggap telah menyebabkan "tsunami" kecanduan opioid di negara bagian tersebut.

Jaksa Agung Patrick Morrisey mengatakan pada Pengadilan Sirkuit Kabupaten Kanawha bahwa kecanduan opioid yang akan bertahan selama lebih dari satu generasi telah mempengaruhi kepolisian negara bagian, rumah sakit, sistem asuh dan penjara di sana.

"Epidemi ini telah berdampak pada hampir semua West Virginia," ujar Morrissey, seperti dimuat Reuters, Senin (4/4).

"Gugatan kami berbicara untuk semua warga West Virginia yang telah menderita karena perilaku terdakwa yang melanggar hukum, tidak berperasaan, dan merusak," tambahnya.

Mengutip data dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional, Morrisey memaparkan, West Virginia kini menghadapi tingkat kematian opioid per kapita hampir tiga kali lipat dari rata-rata nasional pada 2020.

Ia menuduh produsen obat menciptakan "gangguan publik", dengan menipu pemberi resep terkait efek samping obat penghilang rasa sakit berbasis opioid dan melanggar Undang-Undang Kredit dan Perlindungan Konsumen.

Upaya pemasaran yang bombastis di West Virginia menyebabkan opioid menjadi pengobatan umum untuk sakit nyeri kronis, yang akhirnya menyebabkan kematian karena overdosis.

Namun demikian, ketiga perusahaan itu telah membantah semua tuduhan tersebut.

J&J dan tiga distributor obat terbesar AS yaitu AmerisourceBergen Corp, Cardinal Health Inc, dan McKesson Corp, telah mengeluarkan dana atas izin klaim opioid di seluruh bagian negara AS dengan nilai 26 miliar dolar AS.

Namun, West Virginia adalah salah satu dari lima negara bagian yang tidak menandatangani bagian dari penyelesaian klaim J&J itu.

Hingga kini, ada lebih dari 3.300 tuntutan hukum yang telah diajukan terhadap pembuat obat, distributor, dan apotek terkait kasus candu opium tersebut.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Masyarakat Tidak Perlu Panik, DPR Pastikan Distribusi Gas Melon Lancar

Senin, 10 Februari 2025 | 23:18

Polres Pelabuhan Belawan Tangkap Empat Pelaku Tawuran, Hasil Tes Urine Positif Narkoba

Senin, 10 Februari 2025 | 22:50

Dekatkan Dunia Usaha dengan Mahasiswa, UNHAS Gandeng Asprindo

Senin, 10 Februari 2025 | 22:31

Faizal Assegaf: Raja Kecil itu Bahlil

Senin, 10 Februari 2025 | 22:20

Polda Metro Jaya: Pers Berikan Manfaat Bagi Polisi dan Masyarakat

Senin, 10 Februari 2025 | 22:08

Ketua Komisi V: Anggaran IKN Diblokir Bukan Berarti Dihentikan

Senin, 10 Februari 2025 | 22:02

Jenderal Agus Subiyanto Rotasi 65 Pati, Paling Banyak Matra Angkatan Darat

Senin, 10 Februari 2025 | 21:56

Wariskan Banyak Masalah, Jokowi Harus Diseret ke Penjara

Senin, 10 Februari 2025 | 21:51

Tim Transisi Pramono-Rano Pastikan Warga Tak Terkendala Air Bersih

Senin, 10 Februari 2025 | 21:46

Ted Sioeng Akui Sempat Kabur ke Singapura, Diringkus di China

Senin, 10 Februari 2025 | 21:44

Selengkapnya