Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dituduh Bocorkan Rahasia Negara, Wartawan Belanda Diusir dan Dilarang Masuk ke Ukraina Hingga 2032

SELASA, 05 APRIL 2022 | 06:53 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pihak berwenang Ukraina mengusir seorang wartawan Belanda bernama Robert Dulmers atas tuduhan membocorkan rahasia negara.

Media tempatnya bekerja, Nederlands Dagblad, melaporkan bahwa pengusiran tersebut berawal saat koresponden perang itu memposting foto dampak roket di Odesa di Twitter, baru-baru ini.

"Ukraina menuduhnya mengungkapkan rahasia negara," lapor media tersebut, seperti dikutip dari NL Times, Senin (4/4).


Wartawan berusia 56 tahun itu bekerja di Ukraina sebagai koresponden perang dengan izin resmi militer.

Dulmers mengatakan kepada Nederlands Dagblad bahwa dia mengikuti suara ledakan keras di kota pelabuhan. Dia mengambil foto dan video awan asap dari jarak sekitar 30 meter, dan kemudian memposting hasil fotonya Twitter. Menurut Ukraina, gambar-gambar ini mengungkapkan rahasia negara.

Aturan yang lebih ketat berlaku untuk jurnalis di beberapa area. Di Mykolaiv, misalnya, wartawan harus menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengambil foto masalah militer, jalan, rumah, dan tempat perlindungan serangan udara.

"Tapi tidak ada yang diumumkan untuk Odesa," kata Dulmers menyatakan keterkejutannya.

Pada Minggu sore (3/4), beberapa pria membawa Dulmers ke kantor polisi dengan perlakuan kasar.

"Mereka menangkap saya ketika saya sedang berbicara di telepon dengan perwakilan Kementerian Luar Negeri Belanda. Kemudian telepon saya dirampas dari tangan saya," ujarnya.

Dulmers mengaku orang-orang yang menangkapnya itu turut mengambil pasport miliknya.

"Saya dicekik dan pistol diarahkan ke kepala saya," kata Dulmers.

Di kantor polisi, Dulmers diberitahu bahwa dia diberi persona non grata dan dia telah kehilangan akreditasi militernya.

Orang-orang bersenjata itu kemudian mengantarnya ke perbatasan Ukraina-Moldova dengan mobilnya sendiri. Mereka meninggalkannya di sana dan mengembalikan surat-suratnya kepadanya. Dokumen-dokumen itu menyatakan Dulmers ditolak masuk ke Ukraina hingga 2032.

Pemimpin redaksi Nederlands Dagblad Sjirk Kuijper mengungkapkan kekecewaannya. Dia juga mengutuk bagaimana Dulmers diusir dari negara itu, terutama kekerasan yang digunakan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya