Berita

Mayat dengan tangan terikat kain putih tergeletak di jalan, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Bucha/FT Reuters

Dunia

Intelijen Ukraina Terbitkan Daftar Tentara Rusia yang Terlibat dalam Kekejaman Bucha

SELASA, 05 APRIL 2022 | 06:37 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Penyelidikan terhadap pembunuhan keji rakyat sipil di Bucha terus berkembang. Sementara negara-negara Barat masih terus meluncurkan tuduhan dan sanksi baru untuk Rusia, Badan intelijen Ukraina telah menerbitkan daftar personel Rusia "yang melakukan kejahatan perang di Bucha".

Daftar tersebut dipublikasikan di situs web Kementerian Pertahanan sepanjang 87 halaman. Daftar mencakup  nama, tanggal lahir, nomor paspor, dan pangkat sekitar 2.000 prajurit.

Tertulis jelas dalam dokumen itu: "Ingat! Semua penjahat perang akan diadili atas kejahatan yang dilakukan terhadap penduduk sipil Ukraina."


Mereka yang diduga terlibat langsung dalam melakukan kejahatan perang terhadap rakyat Ukraina di Bucha adalah prajurit dari 64 brigade senapan bermotor terpisah 35 Distrik Militer Timur OA.

Pihak berwenang Ukraina melaporkan puluhan warga sipil tewas ditemukan di Bucha, barat laut Kiev, setelah pasukan Rusia meninggalkan daerah itu. Gambar yang diambil oleh berbagai sumber mendokumentasikan bagaimana beberapa orang mati dengan tangan diikat.

Ukraina megklaim pasukan Rusia melakukan genosida di Ukraina, dan disambut dengan serempak oleh Barat yang kemudian berlomba-lomba kembali meluncurkan sanksi baru.

Prancis, Inggris, dan AS telah bersuara menyatakan amarahnya terhadap Rusia. Charles Michel, Presiden Dewan Eropa, menggunakan tagar #BuchaMassacre ketika dia mengumumkan bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.

Terlepas dari banyaknya bukti korban sipil massal di Bucha, Kremlin menolak keras tuduhan tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia membagikan unggahan dari saluran Telegram Pro-Kremlin War on Fakes yang menyebut pembantaian itu sebagai “kampanye media terkoordinasi.”

Posting tersebut mengklaim bahwa pasukan Rusia meninggalkan Bucha pada 30 Maret, dan gambar-gambar mayat bergeletakan muncul empat hari kemudian. Unggahan Telegram juga menyertakan video grafis yang diklaim sebagai bukti bahwa mayat telah ditempatkan di jalan-jalan untuk menimbulkan kemarahan publik, dan dari yang disebutkan 'ratusan' itu, beberapa sebenarnya adalah aktor yang berpura-pura mati, seperti dikutip dari Atlanticcouncil.

“Tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita karena  tindakan kekerasan,” menurut Kementerian Pertahanan.

Ini mengulangi narasi bahwa rekaman warga sipil yang tewas hanya muncul empat hari setelah pasukan Rusia meninggalkan kota, dan menegaskan bahwa penduduk setempat telah diizinkan untuk pergi sebelumnya.

Pernyataan itu juga mengklaim bahwa mayat-mayat itu tidak menunjukkan tanda-tanda kaku atau pembusukan. Disimpulkan bahwa adegan di Bucha telah dipentaskan oleh “rezim Ukraina” untuk media Barat, dan Ukraina telah melakukan hal yang sama di Mariupol dan kota-kota lain.

Kementerian Pertahanan menyebut bahwa pembantaian Bucha sebagai “hoax lain oleh rezim Kiev untuk media Barat.”

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya