Berita

Aksi 1998/Net

Politik

Harga BBM dan Kebutuhan Pokok Meroket, Tunda Pemilu Bisa Memantik Tragedi ’98 Lagi

JUMAT, 01 APRIL 2022 | 13:22 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax seperti menambah akumulasi amarah rakyat pada pemerintah. Sebab, seolah tidak ada proteksi yang diberikan pemerintah pada rakyat agar harga kebutuhan pokok menjadi terjangkau.

Menjadi akumulasi lantaran di sisi lain, harga-harga kebutuhan pokok juga gagal dikendalikan pemerintah. Bahkan urusan minyak goreng saja, pemerintah gagal menerapkan harga eceran tetap (HET) sebesar Rp 14 ribu per liter.

Pemerintah seperti angkat tangan menghadapi “sabotase ekonomi” para kartel minyak goreng yang membuat minyak goreng langka. Terbukti setelah HET dicabut, ketersediaan minyak goreng langsung membludak di pasaran.

Tidak cukup sampai di situ. Masyarakat juga mayoritas marah dengan wacana penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan. Terlebih, wacana yang didengungkan elite partai koalisi, menteri, dan menko ini bertentangan dengan konstitusi RI.

Atas alasan itu, sejumlah kalangan yakin jika isu penundaan Pemilu 2024 dan penambahan masa jabatan presiden terus didengungkan, maka akan terjadi tragedi seperti pada tahun 1998.

“Ya pasti itu, bahkan bisa lebih parah dari ’98. ’98 itu hanya krisis finansial, tapi sekarang krisis kebutuhan basic needs, lebih berbahaya dari ’98,” kata pakar politik dan filsafat, Rocky Gerung kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/4).

Senada itu, pengamat politik Jamiluddin Ritonga berpendapat bahwa kenaikan harga bahan pokok dan BBM bisa menjadi pemantik masyarakat untuk melakukan demonstrasi seperti yang terjadi di tahun 1998.

Dia berharap, pemerintah bisa melakukan langkah antisipatif terhadap permasalahan tersebut.

“Hal itu tentu tidak kita kehendaki. Sebab, Indonesia tidak boleh lagi mundur ekonomi dan politiknya hanya karena ambisi presiden tiga periode. Hal itu kiranya dicamkan semua elite yang tergoda memperpanjang kekuasaannya,” tutupnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya