Berita

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Dunia

Undang PM Singapura ke Gedung Putih, Biden Ingin Bahas Agenda Indo-Pasifik

SELASA, 29 MARET 2022 | 20:21 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berencana mendiskusikan peran China di Indo-Pasifik dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong di Gedung Putih.

Undangan itu datang pada Selasa (29/3). Lee, yang nantinya akan bertemu dengan Wakil Presiden AS Kamala Harris, akan bergabung dengan Biden dalam pertemuan di Ruang Oval sebelum para pemimpin membuat pernyataan bersama terkair China di LCS dan perang Ukraina.

Biden dijadwalkan menjadi tuan rumah para pemimpin 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), pada pekan ini. Tetapi, KTT itu ditunda karena tidak semua pemimpin dapat hadir pada tanggal 28 dan 29 Maret yang diumumkan oleh Gedung Putih.


Berbicara pada panggilan briefing, pejabat yang menolak disebutkan namanya, menegaskan kembali bahwa Gedung Putih sedang bekerja untuk menjadwal ulang acara tersebut.

"Kami yakin waktu terus berjalan dan kami ingin mencoba dan menyelesaikan ini," kata pejabat itu, seperti dikutip oleh Reuters.

Dia seraya mengatakan akan ada pengumuman penting selama kunjungan Lee. Hanya saja, dia menolak memberikan rincian.

Perjalanan Lee dilakukan setelah Wakil Presiden Harris, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengunjungi Singapura tahun lalu.

Biden terakhir berbicara dengan Lee di sela-sela KTT Kelompok Dua Puluh (G20) di Roma.

Singapura adalah pusat keuangan dan perdagangan utama dan sangat ingin mendengar rincian rencana AS untuk Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) di wilayah yang menurut AS tetap menjadi prioritas utama untuk menangkal pengaruh China.

Sebelumnya pada Senin, pejabat anonim itu mengatakan, kerangka kerja tersebut diharapkan muncul dalam diskusi selama kunjungan Lee.

Ketika ditanya tentang akses pasar, pejabat tersebut mengatakan bahwa pemerintahan Biden mencari cara yang dapat dilakukan dengan menggunakan kerangka kerja yang ada daripada akses pasar baru.

Sebagai agenda utama Pemerintahan Biden di kawasan Indo-Pasifik, mereka mengumumkan strategi utama Indo-Pasifik pada Februari ini, di mana mereka berjanji untuk memberikan lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan ke kawasan itu untuk melawan apa yang dilihatnya sebagai upaya China untuk menciptakan lingkup pengaruh regional di kawasan itu.

Ini juga merupakan agenda utama dari pakta Quad-nya yang beranggotakan Jepang, AS, Australia dan India.

Menurut pejabat anonim itu, ia menegaskan kembali rencana AS untuk meluncurkan IPEF awal tahun ini. Namun Gedung Putih enggan menawarkan akses pasar yang lebih tinggi yang diinginkan negara-negara Asia, melihat ini sebagai mengancam pekerjaan Amerika.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya