Berita

Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022/Repro

Politik

17,5 Juta UMKM Masuk Ekosistem Digital, Jokowi: Itu Masih Belum Cukup dan Harus Ditingkatkan

SENIN, 28 MARET 2022 | 18:38 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang memanfaatkan ekosistem digital dalam memasarkan usahanya selama dua tahun pandemi Covid-19 di Indonesia, dianggap Presiden Joko Widodo belum cukup banyak.

Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Rakornas Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022 di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (28/3).

"Di masa pandemi, tercatat ada 17,5 juta pelaku UMKM yang telah masuk dalam ekosistem digital. Jumlah ini belum cukup dan harus terus kita tingkatkan," ujar Jokowi.

Menurut mantan Walikota Solo ini, pandemi Covid-19 seharusnya bisa dimanfaatkan oleh lebih banyak pelaku UMKM, mengingat saat ini banyak penyedia jasa pemasaran online yang tumbuh.

"Momentum saat ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk mendorong percepatan transformasi digital, memiliki kemampuan yang baik untuk memanfaatkan teknologi digital, lebih banyak mengisi marketplace, menjadi bagian dari rantai pasok nasional maupun global agar UMKM kita segera naik kelas," tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi menginginkan pelaku usaha lebih giat lagi berkembang dan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi saat ini. Tujuannya, agar bisa meningkatkan potensi ekonomi UMKM Indonesia untuk bertarung di kancah global.

"Kita tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kita harus membanjiri marketplace. UMKM, koperasi harus membanjiri marketplace dengan produk-produk dalam negeri, produk-produk UMKM kita," harapnya.

"Memang banyak yang harus kita benahi. Kita harus benahi dari hulu sampai hilir, produk-produk UMKM harus semakin berkualitas, harus semakin kompetitif. Kita harus benahi sama-sama packaging-nya/kemasannya dan branding-nya," demikian Jokowi.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya