Berita

Presiden RI, Joko Widodo, punya hak prerogatif penuh untuk melakukan reshuffle jajaran pembantunya di kabinet/Net

Politik

Direktur P3S: Reshuffle Menteri Hak Prerogatif Jokowi, Bukan Cak Imin

SENIN, 28 MARET 2022 | 15:51 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Ancaman Presiden Joko Widodo mereshuffle menterinya yang tak sejalan dengan kebijakannya sudah tepat. Reshuffle menjadi hak prerogatif Kepala Pemerintahan, bukan ketua umum partai politik (parpol).

Begitu pendapat Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menanggapi pernyataan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, yang mengatakan, "Mana ada yang berani senggol PKB" sebagai respons atas ancaman reshuffle dari Jokowi.

"Mau-maunya presiden siapa yang akan dia ganti. Ini hak prerogatif kepala negara, namanya menteri, pembantu presiden, bukan pembantu Muhaimin Iskandar," ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/3).

Menurut Jerry, pernyataan Cak Imin itu cenderung sombong, seolah menunjukkan dirinya memiliki pengaruh terhadap Jokowi.

"Orang ini merasa hebat, dan juga menganggap Jokowi takut sama dia," imbuhnya menegaskan.

Padahal, ancaman Jokowi erat kaitannya dengan visi misi presiden yang harus ditaati para pembantunya. Di mana dalam momentum tersebut Jokowi ingin menteri-menterinya berkontribusi dalam target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan membeli barang-barang buatan Indonesia.

Sebab, hingga Maret tahun ini, Jokowi masih menemukan sejumlah kementerian yang berbelanja barang-barang impor. Sehingga target TKDN pun ditingkatkan Jokowi menjadi Rp 400 triliun hingga Mei 2022 nanti.

Namun di samping itu, Jerry menyarankan Jokowi agar juga mereshuffle menteri-menteri yang berasal dari PKB. Karena menurutnya, kinerja mereka tidak memberikan kemaslahatan bagi orang banyak. Malah justru membikin kontroversi.

"Sebaiknya Jokowi mereshuffle dua atau tiga menteri PKB, tak ada keuntungan juga, malahan bikin gaduh saja," demikian Jerry.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya