Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan/Net
Indonesia sangat optimis dapat keluar dari pandemi Covid-19. Hal ini, menyusul pelonggaran sosial yang terus diberikan pemerintah seiring meladainya kasus Covid-19 nasional.
Salah satu pelonggaran yang disambut masyarakat, adalah kebijakan Presiden Joko Widodo mengumumkan pencabutan pembatasan tarawih berjamaah selama Ramadhan. Begitu juga, mudik saat lebaran yang juga diperbolehkan.
Menyambut kebijakan pelonggaran itu, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan mengatakan, perlu disertai penguatan mitigasi.
Penguatan mitigasi itu, tujuannya agar keberhasilan pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi yang telah dicapai tidak berbalik arah. Terlebih dengan telah masuknya subvarian Omicron BA.2.
Dikatakan Budi Gunawan, mitigasi juga termasuk vaksinasi bagi masyarakat. Begitu juga dengan strategi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang terus dievaluasi berdasarkan kondisi objektif setiap daerah.
“Percepatan vaksinasi yang sudah dilakukan sejak awal, terbukti berhasil memberikan perlindungan memadai bagi masyarakat sehingga berbagai indikator pandemi kini semakin baik,†ujar Budi Gunawan dalam keterangannya, Senin (28/3).
Dalam mengantisipasi ancaman Omicron BA.2 atau juga dikenal sebagai Omicron siluman karena kecepatan penularan, Budi Gunawan memastikan BIN akan terus menyisisir negeri untuk melakukan vaksinasi sampai pelosok.
"Begitu pun target capaian, harus kita naikkan. Kita tidak ingin kalah cepat. Capaian angka di kelompok rentan, yaitu anak-anak dan lansia kita naikkan, sementara di kelompok umum kita dorong agar vaksinasi tuntas hingga booster,†terangnya.
Menurut Budi Gunawan, berdasarkan berbagai data, vaksin yang digunakan terbukti memiliki efikasi yang baik, minimal bisa menekan gejala bila orang tervaksin tetap tertular.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasi. Artinya, tidak berhenti pada dosis pertama atau kedua. Tetapi, juga dosis ketiga atau booster.
"Data menunjukkan, sebagian besar mereka yang telah divaksin dua dosis apalagi tiga dosis (booster) asymptomatic atau hanya mengalami gejala ringan bila terinfeksi. Dan setelah negatif, kekebalan tubuh mereka menjadi sangat baik untuk jangka yang lebih lama," pungkasnya.