Berita

Moqtada al-Sadr, pemimpin gerakan Sadrist dan sekaligus politisi Irak. /Net

Dunia

Diboikot Iran, Parlemen Irak Gagal Pilih Presiden

MINGGU, 27 MARET 2022 | 19:52 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Parlemen Irak gagal lagi untuk memilih Presiden baru setelah kelompok-kelompok yang didukung Iran memboikot sidang tersebut.

Ini merupakan kemunduran aliansi yang dipimpin oleh ulama Moqtada al-Sadr pemimpin gerakan Sadrist, yang telah menominasikan Riber Ahmed, menteri dalam negeri wilayah Kurdistan, untuk menduduki posisi presiden.

Sadr berharap parlemen akan memilih Rebar Ahmed, seorang pejabat intelijen veteran Kurdi dan menteri dalam negeri wilayah otonomi Kurdistan Irak saat ini.

Dikutip dari Reuters, hanya 202 anggota parlemen dari 329 yang hadir, kurang dari kuorum dua pertiga yang diperlukan untuk memilih presiden baru. Dikatakan 126 anggota parlemen telah memboikot sesi tersebut.

"Ini adalah badai dalam cangkir. Hari ini adalah bukti bahwa partai yang mengklaim memiliki mayoritas telah gagal mencapai tujuannya. Ini adalah situasi buruk yang semakin buruk," ujar Farhad Alaaldin, ketua Dewan Penasihat Irak, sebuah lembaga penelitian kebijakan, Sabtu (26/3).

Kemenangan bagi sekutu Sadr akan mengancam untuk menyingkirkan sekutu Iran dari kekuasaan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.

Kini pemungutan suara untuk presiden ditunda hingga Rabu. Pemerintah sementara saat ini akan terus menjalankan negara sampai pemerintahan baru terbentuk.

Sadr, seorang ulama Syiah, telah berjanji untuk membentuk pemerintahan yang akan mengecualikan sekutu utama Iran, suara besar di negara itu selama bertahun-tahun.

Apabila itu berhasil, itu akan menjadi pertama kalinya mereka tidak memiliki tempat di kabinet sejak 2003.

Para kandidat yang diajukan sebagai presiden pada bulan-bulan sejak pemilihan telah dilihat oleh kelompok-kelompok yang berpihak pada Iran sebagai ‘condong ke Barat’. Menurut kelompok pro-Iran itu, mereka adalah ancaman bagi kepentingan mereka.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya