Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Marahnya Jokowi Bukti Leadership-nya Sangat Lemah

MINGGU, 27 MARET 2022 | 19:11 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Leadership Presiden Joko Widodo dianggap lemah dan pemerintahannya dianggap gagal karena marah-marah dihadapan publik yang ditujukan untuk para menterinya.

Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, Presiden Jokowi dapat dinilai oleh publik tidak konsisten atas pernyataan-pernyataannya.

Karena kata Saiful, dalam beberapa bulan belakangan justru Jokowi menjadi terdepan mengantarkan ekspor mobil yang bukan 100 persen produk dalam negeri.

"Saya kira gimana Para Menteri Jokowi dapat memberikan contoh yang baik tentang penggunaan produk dalam negeri, karena Jokowi sendiri memberikan contoh tidak baik dalam hal eksport mobil bermerk luar negeri. Mestinya mobil esemka yang dicanangkan sejak ia menjabat sebagai Walikota Solo dibuktikan yang hingga saat ini tidak tercapai," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/3).

Saiful menilai, dengan marah-marahnya Jokowi di depan publik dianggap semakin menunjukkan kegagalan pemerintahan Jokowi sendiri.

"Mestinya kalau mau Jokowi dapat menegur pada saat rapat kabinet yang tertutup, atau langsung menegur pada rapat internal dengan menteri tersebut. Atau memang Jokowi takut kepada menteri tersebut, sehingga harus dibuka aibnya kepada publik agar mendapatkan legitimasi publik," kata Saiful.

Karena kata Saiful, dengan marah-marahnya Jokowi tersebut selain membuka air pemerintahan yang dipimpinnya, juga menunjukkan betapa lemahnya pengawasan Jokowi kepada menteri-menterinya, sampai harus membukanya kepada publik.

"Publik dapat menilai leadership Jokowi sangat lemah, karena mestinya hal tersebut tidak perlu dieksplor kepada publik. Atau jangan-jangan memang pernyataan tersebut untuk menutupi berbagai macam persoalan seperti kaburnya investor pembangunan IKN, maupun persoalan minyak goreng yang hingga saat ini tidak terselesaikan," pungkas Saiful.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

UPDATE

Soal Olok-olok Partai Gelora, MKD Sudah Periksa Pelapor Mardani

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:38

Ronaldo Mundur dari Pencalonan Presiden CBF, Ini Alasannya

Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20

12.104 Personel dan 167 Pos Disiapkan Polda Sumut untuk Pengamanan Idulfitri

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:59

Soal Penggeledahan Kantor bank bjb, Dedi Mulyadi: Ini Hikmah untuk Berbenah

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:46

Redam Keresahan Masyarakat Soal MinyaKita, Polres Tegal Lakukan Sidak

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:35

Polemik Pendaftaran Cabup Pengganti, Ini yang Dilakukan KPU Pesawaran

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:17

PHK Jelang Lebaran Modus Perusahaan Curang Hindari THR

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:59

Dapat Tawaran Main di Luar Negeri, Shafira Ika Pilih Fokus Bela Garuda

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:39

Mendagri Soroti Jalan Rusak dan Begal saat Rakor Kesiapan Lebaran di Lampung

Jumat, 14 Maret 2025 | 03:26

Siapkan Bantuan Hukum, Golkar Jabar Masih Sulit Komunikasi dengan Ridwan Kamil

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:33

Selengkapnya