Berita

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati/Net

Dunia

PM Najib Mikati Berharap IMF Jadi Cahaya bagi Krisis Lebanon

SABTU, 26 MARET 2022 | 23:59 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Lebanon terpaksa menukar valutanya dengan dolar AS akibat terkunci dalam bencana moneter. Kini, mereka mengharapkan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk "menerangi" jalan keluar dari ancaman robohnya negara itu sejak 2019.

Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, pada Sabtu mengatakan, dirinya berharap Delegasi IMF akan memulai pembicaraan di Lebanon pada 29 Maret, terkait kesepakatan suntik dana terbaru untuk negara bobrok itu.

"Selasa depan mereka akan memulai misi mereka di Lebanon," ujar Mikati, seperti dikutip Reuters, Sabtu (26/3).

"Mudah-mudahan pada akhir dua minggu kita akan melihat cahaya di negeri ini," tambahnya.

Menurut kesepakatan itu, IMF menuntut agar Lebanon mengatasi korupsi yang meluas, penghindaran pajak dan defisit pemerintah. IMF juga akan mengirim satgasnya untuk membantu Lebanon terkait hal itu.

"Kami tidak punya pilihan, itu adalah jalan wajib untuk bernegosiasi dengan IMF dan untuk mencapai kesepakatan," terang Mikati.

Sehari sebelum Mikati berbicara, Bank Sentral Lebanon mengumumkan bahwa Bank-bank Lebanon akan diizinkan untuk menjual mata uang lokal terhadap dolar AS dan sebaliknya mulai 28 Maret.

Pertukaran itu berdasarkan kurs yang ditentukan oleh platform "Sayrafa" bank sentral. Tidak akan ada batasan pada volume mata uang yang dipertukarkan di bank, tambah mereka dalam sebuah pernyataan.

Nilai tukar rata-rata di Sayrafa pada hari Kamis adalah 22.150 pound per dolar.

Selain itu, bank sentral mematok impor bahan bakar akan didasarkan pada nilai tukar 22.200 pound Lebanon per dolar AS, hingga 29 Maret.

Bank sentral juga mulai mengizinkan bank komersial untuk membeli dolar AS dalam jumlah tak terbatas dengan platform Sayrafa pada Januari lalu.

Menurut badan-badan PBB, pound Lebanon telah kehilangan lebih dari 90% nilainya sejak 2019, ketika sistem keuangan runtuh. Menjerumuskan sebagian besar orang Lebanon ke dalam kemiskinan.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Uni Eropa Ancam Balas AS Kalau Terapkan Tarif Baru untuk Baja dan Aluminium

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:31

Guyuran Hujan Tak Halangi Prabowo Sambut Erdogan di Halim

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:26

Pagar Laut Bekasi Akhirnya Dibongkar

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:22

BREN-CUAN Prajogo Rontok Lagi, IHSG Ambruk di 6.531

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:21

Ini Alasan Komisi II DPR Gelar Rapat Tertutup dengan DKPP

Selasa, 11 Februari 2025 | 19:13

Dilibas AI, Tingkat Pengangguran di Sektor Teknologi AS Melonjak Drastis

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:55

Prabowo Jangan Boros soal Kebijakan Efisiensi Anggaran Sebab Kawannya Setan

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:45

Legislator PDIP Heran Baleg Minta Pemerintah Buru-buru Kirim DIM RUU Minerba

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:41

Prabowocare Ubah Kebiasaan Lama dalam Pengelolaan Keuangan Negara

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:30

Tim U-20 Indonesia Matangkan Game Plan Jelang Hadapi Iran

Selasa, 11 Februari 2025 | 18:25

Selengkapnya