Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Target Belanja Produk Dalam Negeri Rp 400 Triliun, Jokowi Ancam Copot Menteri yang Tak Berkontribusi

JUMAT, 25 MARET 2022 | 16:35 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Reshuffle akan dilakukan Presiden Joko Widodo kepada menteri-menteri yang tidak berkontribusi maksimal menggenjot realisasi belanja produk dalam negeri yang ditargetkan Rp 400 triliun hingga Mei tahun ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia di Bali, yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (24/3).

"Saya minta dan saya enggak mau ditawar-tawar lagi urusan Rp 400 triliun di Mei (2022)," ujar Jokowi.

Jokowi menginginkan implementasi belanja produk dalam negeri yang sebesar Rp 400 triliun hingga Mei 2022 nanti bisa betul-betul tereksekusi di lapangan, baik oleh pemerintahan daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, hingga pemerintah pusat dan juga termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Untuk pengawasannya, Jokowi telah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk memastikan implementasi target tersebut dilaksanakan pemerintah daerah. Khusus untuk BUMN, bakal diawasi Menteri BUMN Erick Thohir.

"Sudah berapa sih transaksi yang ada? Laporan ke saya. Konsekuensinya saya sampaikan ke Menteri Keuangan, sudahlah kalau ada yang enggak semangat potong DAK-nya. Setuju? Akan saya potong betul DAK-nya, apabila ada yang tidak taat terhadap apa yang sudah kita sepakati," tegas Jokowi.

"BUMN, saya sampaikan ke Menteri BUMN, ganti dirutnya. Ganti, ngapain kita (pertahankan)," imbuhnya.

Sedangkan untuk jajaran pemerintah pusat, Jokowi memastikan dirinya yang akan mengawasi langsung implementasi belanja produk dalam negeri oleh seluruh menteri yang ada. Sebab, dia mengaku jengkel menemukan sejumlah kementerian yang masih gemar membeli produk impor.

"Kementerian? Sama saja. Tapi itu bagian saya itu. Reshuffle sudah, saya itu. Kaya gini enggak bisa jalan, (padahal) sudah di depan mata, uangnya ada, uang kita sendiri, tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit sekali. Ini akan saya awasi betul," demikian Jokowi.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

10 Tahun Rezim Jokowi Dapat 3 Rapor Biru, 1 Rapor Merah

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:05

Konflik Geopolitik Global Berpotensi Picu Kerugian Ekonomi Dunia hingga Rp227 Ribu Triliun

Kamis, 10 Oktober 2024 | 18:04

Arzeti Minta Korban Pencabulan di Panti Asuhan Darussalam Annur Dapat Pendampingan Psikologis

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:58

KPK Sita Agunan dan Sertifikat dalam Kasus Korupsi BPR Bank Jepara Artha

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:42

Gerindra Bakal Bangun Oposisi untuk Kontrol Parpol Koalisi?

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Imigrasi Tangkap Buronan Interpol Asal China di Bali

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:28

Hari Ini, Andi Arief Terbang ke India untuk Transplantasi Hati

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:23

Prabowo Hadiri Forum Sinergitas Legislator PKB, Diteriaki "Presiden Kita Berkah"

Kamis, 10 Oktober 2024 | 17:11

Akomodir Menteri Jokowi, Prabowo Ingin Transisi Tanpa Gejolak

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:59

Prabowo Tak Akan Frontal Geser Jokowi

Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:44

Selengkapnya