Berita

Deputi Program International Centre for Islam and Pluralism (ICIP), Fahmi Syahirul Alim/Net

Publika

Gotong Royong untuk PAUD Berkualitas di Desa

OLEH: FAHMI SYAHIRUL ALIM*
JUMAT, 25 MARET 2022 | 14:25 WIB

GOTONG ROYONG adalah sebuah ungkapan dan istilah yang tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari dan sejarah perjuangan bangsa ini. Karena selain ungkapan, jargon atau sebuah istilah, ia memiliki daya magis untuk menggerakan masyarakat, bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Maka tak heran Bung Karno pernah berkata “Gotong royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Ho-lobis-kuntul-baris buat kepentingan Bersama”.

Dan jika ditilik dari sisi akademik yang ditulis oleh Tri Pranadji (2009) dengan tulisan yang berjudul “Penguatan Kelembagaan Gotong Royong dalam Perspektif Sosio Budaya Bangsa” dalam Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi, IPB. Volume 27 No. 1, Juli 2009, maka Gotong Royong adalah istilah yang telah lama dipahami dan digunakan oleh masyarakat desa untuk merujuk pada kegiatan bersama-sama melakukan upaya demi kepentingan seluruh anggota masyarakat.


Menurut Pranadji (2009), Gotong Royong bukan hanya menjadi kekayaan sosial budaya, tetapi dapat menjadi modal sosial yang serta merata dijumpai pada setiap sub-kultur masyarakat Indonesia. Terdapat berbagai unsur penting dalam gotong royong yakni visi nilai kehidupan sosial, semangat perjuangan secara kolektif, semangat saling menghargai, dan kerjasama yang kompatibel terhadap kemajuan bersama. Lebih lanjut, gotong royong juga menjadi acuan perilaku saat ingin memberikan motivasi kolektif untuk saling membantu di lingkup komunitas. (Pranadji dalam Pelangi, 2021).

Revitalisasi Gotong Royong


Istilah gotong royong penting untuk digemakan kembali peran vitalnya ketika lebih dari 1.000 kepala desa, lurah dan aparatur desa dari seluruh Indonesia bertemu dalam Seminar Nasional Kepala Desa bertema “Menuju Pendidikan Desa Berkualitas, Melalui Penyelenggaraan PAUD Berkualitas di Desa”. Kepala desa yang hadir berasal dari desa yang sama sekali belum memiliki satuan PAUD, atau sudah memiliki satuan PAUD namun belum terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (DAPODIK).

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk mendorong kualitas penyelenggaraan pendidikan di desa, sebagai upaya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan desa.

Yang patut diperhatikan menurut Mendikbudristek Nadim Makarim juga Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Halim Iskandar adalah bahwa hadirnya layanan PAUD yang berkualitas di setiap desa, sangat dipengaruhi oleh kepala desa, lurah, dan aparatur desa lainnya serta tokoh masyarakat yang merupakan garda depan pembangunan daerah.

Para kepala desa yang hadir hari ini diharapkan dapat meneruskan program-program pemerintah kepada seluruh masyarakat, demi mewujudkan pendidikan berkualitas di desa. Giat pembangunan PAUD di desa perlu meliputi pengembangan kapasitas guru dan pendidik, pengelolaan insentif guru dan pendidik, implementasi program Pemberian Makanan Tambahan untuk mencegah stunting, serta pembangunan sarana dan prasarana PAUD (Kemendikbudristek, 2022).

Seminar tersebut juga mengingatkan para kepala desa bahwa bukan hanya penting untuk memiliki PAUD di desa mereka, tetapi lebih jauh adalah PAUD yang berkualitas. Melalui seminar tersebut juga  para peserta dijelaskan kembali tentang elemen-elemen PAUD Berkualitas, yaitu kualitas proses pembelajaran, adanya kemitraan dengan orang tua, terdapatnya dukungan terhadap layanan esensial di luar layanan pendidikan, serta adanya kepemimpinan dan pengelolaan sumber daya yang baik. Kenapa dimulai dari desa? Karena desa adalah tempat di mana masyarakat dapat guyub dan secara pararel juga sebagai arena dimana masyarakat desa dijadikan subjek pembangunan sebagaimana mandat UU Desa.

Maka dari itu sangat penting untuk merevitalisasi semangat gotong royong di kalangan kepala desa, lurah, dan aparatur desa lainnya serta tokoh masyarakat di tingkat desa agar tujuan untuk menciptakan PAUD Berkualitas di Desa tercapai. Dan jika tujuan tersebut tercapai, maka ini menjadi momentum membangkitkan kembali ruh gotong royong agar tidak hanya simbol dan jargon belaka,  namun menjadi gerakan nyata untuk kemajuan bangsa dari desa.

Reformasi BOP PAUD: Sebuah Stimulan


Dan para pemangku kepentingan di desa saat ini patut bersyukur, lembaga PAUD saat ini didukung dua inovasi yang baru saja diluncurkan Kemendikbudristek, yakni pertama, Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Belajar yang memungkinkan guru mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada murid, dengan mempertimbangkan karakter potensi dan keragaman peserta didik serta kondisi sekolah masing-masing. Kedua, Reformasi kebijakan BOP PAUD yang dilakukan bersama-sama Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri.

Maka saati ini nilai satuan BOP PAUD bervariasi sesuai tingkat kemahalan daerah, penyalurannya langsung masuk ke rekening satuan pendidikan, dan pemanfaatannya pun jauh lebih fleksibel. Hal ini selaras dengan program pembangunan desa yang berkelanjutan dimana setiap desa punya karakteristik yang unik dan harus jadi kekuatan pembangunan desa itu sendiri.

Dan melalui reformasi kebijakan BOP PAUD yang baru diluncurkan pada 15 Februari 2022 lalu, satuan PAUD kini dapat menerima secara langsung BOP tersebut sepanjang memiliki ijin penyelenggaraan, memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), memiliki data yang mutakhir dalam DAPODIK, dan peserta didiknya memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Metode perencanaan dan pelaporan penggunaan BOP saat ini juga telah diotomasi melalui Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) yang terintegrasi dengan sistem pengelolaan keuangan daerah (Kemendikbudristek, 2022).

Inovasi kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek hendaknya dijadikan stimulan atau pemacu semangat para pemangku kepentingan di desa agar semakin bersungguh-sungguh menciptakan PAUD Berkualitas. Dengan merevitalisasi semangat gotong royong dan adanya Reformasi BOP PAUD, semoga tujuan mulia tersebut tercapai. Semoga!

*Penulis adalah Deputi Program International Centre for Islam and Pluralism (ICIP)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya