Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

Minyak Goreng Langka dan Mahal, Sabotase terhadap Pemerintahan Jokowi?

KAMIS, 24 MARET 2022 | 15:22 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Langka dan mahalnya harga minyak goreng dianggap sebagai tindakan sabotase ekonomi yang memanfaatkan kebutuhan orang banyak di Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam yang melihat adanya sabotase ekonomi terhadap kebutuhan rakyat Indonesia.

"Saya kira tidak salah apabila ini bisa dikatakan sebagai sabotase ekonomi terhadap pemerintahan Jokowi," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (24/3).


Saiful menyebut, bahwa sabotase ekonomi terhadap minyak goreng dan kebutuhan rumah tangga lainnya sebagai tindakan pelecehan oleh para mafia terhadap pemerintahan Joko Widodo.

"Sehingga Presiden harus tegas terhadap para mafia pangan ini. Kalau ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi saran saya sikat saja, jangan tinggal diam, kalau terlalu soft publik menilai ada permainan terkait adanya persoalan minyak goreng ini," kata Saiful.

Karena kata Saiful, rakyat yang menjadi korban atas tidak cepatnya pemerintah mengatasi masalah tersebut. Padahal, ketika menyangkut kepentingan publik secara langsung, pemerintah harus gerak cepat mengatasinya.

"Kalau seperti saat ini, publik menilai pemerintah seperti tersandera oleh adanya adanya mafia minyak goreng ini. Kalau tidak cepat maka jangan salahkan publik kalau menilai pemerintah lebih melindungi mafia minyak goreng daripada rakyat kecil," pungkas Saiful.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya