Berita

Ketum Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Agus Jabo Priyono/Net

Politik

Haris Azhar dan Fatia Ditetapkan Tersangka, Prima: Preseden Buruk bagi Demokrasi Indonesia

RABU, 23 MARET 2022 | 19:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Ditetapkannya aktivis Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti sebagai tersangka oleh Polisi dianggap sebagai preseden buruk bagi demokrasi Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Rakyat Adil Makmur (Prima), Agus Jabo Priyono yang mengaku menyesalkan adanya penetapan tersangka kepada Haris dan Fatia dalam perkara dugaan pencemaran nama baik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Agus Jabo menilai, kriminalisasi terhadap kedua aktivis HAM tersebut merupakan preseden buruk bagi kehidupan demokrasi di Indonesia.


Menurut Agus, Jabo, sebagai pejabat negara yang mendapatkan kritik dari masyarakat, respon yang dilakukan oleh Luhut seharusnya adalah memberi penjelasan kepada publik, bukan malam melakukan kriminalisasi.

"Apalagi kritik itu berasal dari hasil riset, jika dugaan itu salah, tunjukkan saja ke publik bahwa tuduhan itu tidak terbukti," ujar Agus Jabo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (23/3).

Namun demikian, Agus Jabo menyadari bahwa bangsa Indonesia saat ini memang sedang dalam cengkeraman oligarki. Apalagi, sistem ekonomi politik hanya dikendalikan oleh segelintir orang super kaya yang memiliki kekuatan untuk mengatur sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Segelintir orang super power mengatur jalannya pemerintahan untuk kepentingan kelompoknya sendiri, bukan untuk kepentingan rakyat biasa," kata Agus Jabo.

Agus menekankan, dugaan keterlibatan Luhut dalam operasi militer dan bisnis tambang di Papua patut ditelusuri lebih jauh oleh lembaga yang berwenang.

Sebab kata Agus, dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih seperti yang terus digembar-gemborkan Presiden Joko Widodo, hal yang patut untuk dihindari adalah adanya konflik kepentingan antara pejabat negara dengan bisnis yang sedang digelutinya.

Prima sendiri kata Agus, beberapa waktu yang lalu juga melaporkan Luhut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan keterlibatan dalam bisnis PCR.

"Agenda mewujudkan masyarakat adil dan makmur tidak akan mungkin terwujud kalau pemerintahan tidak bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme," pungkas Agus Jabo.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pramono Pertahankan UMP Rp5,7 Juta Meski Ada Demo Buruh

Rabu, 31 Desember 2025 | 02:05

Bea Cukai Kawal Ketat Target Penerimaan APBN Rp301,6 Triliun

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:27

Penemuan Cadangan Migas Baru di Blok Mahakam Bisa Kurangi Impor

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:15

Masyarakat Diajak Berdonasi saat Perayaan Tahun Baru

Rabu, 31 Desember 2025 | 01:02

Kapolri: Jangan Baperan Sikapi No Viral No Justice

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:28

Pramono Tebus 6.050 Ijazah Tertunggak di Sekolah

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:17

Bareskrim Klaim Penyelesaian Kasus Kejahatan Capai 76 Persen

Rabu, 31 Desember 2025 | 00:05

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Buntut Skandal Fraud

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:22

Disiapkan Life Jacket di Pelabuhan Penumpang pada Masa Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:19

Jakarta Sudah On The Track Menuju Kota Global

Selasa, 30 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya