Berita

Ilustrasi PN Jakarta Selatan/Net

Politik

Hakim PN Jakarta Selatan Tolak Gugatan Praperadilan Dugaan Korupsi Pengadaan Helikopter AW-101

SELASA, 22 MARET 2022 | 16:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Gugatan praperadilan yang diajukan oleh Jhon Irfan Kenway dalam perkara korupsi pengadaan Helikopter AW-101 ditolak oleh Hakim Tunggal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (22/3).

"Menolak permohonan praperadilan dari pemohon untuk seluruhnya," ujar Hakim Tunggal PN Jakarta Selatan, Nazar Effriandi, Selasa sore (22/3).

Dalam pertimbangannya, Hakim Tunggal menilai, permohonan Jhon Irfan untuk menghentikan penyidikan bukan merupakan objek praperadilan.


"Baru menjadi objek praperadilan kalau termohon ternyata menghentikan penyidikannya," kata Hakim Tunggal.

Selain itu menurut Hakim, dari surat-surat yang diajukan oleh KPK terkait penetapan tersangka atas diri pemohon telah sesuai hukum. Bahkan, menurut Hakim, ditetapkannya sebagai tersangka meski penyidikan sudah lebih dari dua tahun tidak dapat dijadikan alasan untuk pembatalan sebagai tersangka.

Kemudian terkait permohonan kedua dari Jhon, yakni terkait penetapan tersangka tidak sah karena para penyelenggara negara telah dihentikan penyidikannya, Hakim menolak permohonan tersebut.

Setelah itu terkait persoalan penyitaan dan pemblokiran aset yang diklaim merupakan aset pribadi dan bukan milik PT Diratama Jaya Mandiri dan tidak ada hubungannya dengan kontrak pengadaan Heli Angkut AW-101, Hakim berpendapat bahwa persoalan tersebut bukan aspek formil yang sah dalam praperadilan karena akan dipertimbangkan oleh Majelis Hakim yang memeriksa pokok perkara.

Sebelumnya, KPK mengabarkan bahwa Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI telah menghentikan penyidikan lima tersangka kasus dugaan korupsi helikopter AW-101.

Namun demikian, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan pihaknya akan menelusuri kasus penghentian penyidikan kasus itu.

Dalam perkara ini awalnya, KPK menemukan dugaan korupsi pembelian helikopter AW-101 periode Mei 2017. Panglima TNI saat itu yakni Jenderal Gator Nurmantyo menyebutkan adanya potensi kerugian negara senilai Rp 220 miliar dalam pembelian helikopter tersebut.

KPK awalnya menetapkan empat pejabat dari unsur militer sebagai tersangka setelah bekerjasama dengan Puspom TNI. Keempatnya yaitu, Fachry Adamy, Letkol TNI AU (Adm) WW, Pelda SS, dan Kolonel (Purn) FTS. Keempatnya kemudian diproses oleh Puspom TNI.

Seiring berjalannya waktu, KPK kembali menetapkan satu orang sebagai tersangka dari unsur swasta atas nama Irfan Kurnia Saleh pada 16 Juni 2017. Namun, hingga saat ini Irfan belum ditahan.

Dalam pembelian helikopter ini, PT Diratama Jaya Mandiri diduga telah melakukan kontrak langsung dengan produsen helikopter AW-101 senilai Rp 514 miliar.

Namun, pada Februari 2016 setelah menekan kontrak dengan TNI AU, PT Diratama Jaya Mandiri menaikkan nilai jual helikopter menjadi Rp 738 miliar.

Kemudian, Puspom TNI menetapkan seorang tersangka lainnya, yakni Marsekal Muda TNI SB. Kerjasama antara KPK dengan TNI, dilakukan penyitaan uang sebesar Rp 7,3 miliar dari salah satu tersangka Letkol TNI AU (Adm) WW.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya